Biaya Hotel Karantina Bikin Kantong Bolong, Ini Reaksi Hotel!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 22/12/2021 14:50 WIB
Foto: Hotel Gran Mahakam, Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pihak menyoroti mahalnya harga hotel untuk karantina bagi pelaku perjalanan yang berasal dari luar negeri. Tidak sedikit yang menganggapnya aji mumpung pengusaha hotel dalam melihat keadaan.

Namun, Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menolaknya dan menganggap pihak perhotelan bukan kelimpahan berkah atas kondisi ini.

"Karantina ini berbeda dengan pertumbuhan. Memang kuartal 4 ada pertumbuhan okupansi dan secara YoY terjadi di tiap kuartal 4 karena segmen MICE oleh pemerintah umumnya dan vacation masa nataru," kata Maulana dalam Profit CNBC Indonesia, Rabu (22/12/21).


Di tahun 2020 tidak kelihatan signifikan karena MICE hilang dan berpindah ke zoom. Tahun ini sudah mulai bergeliat karena rapat atau kegiatan pemerintah sudah mulai bergeser ke hotel. Selain itu, ada juga limpahan dari masyarakat yang berlibur. Namun, sumbangan terbesar bukan pada karantina di hotel.

"Nggak ada hubungannya okupansi dengan karantina, nggak selalu menguntungkan. Karena di karantina hotel hanya menjual paket. Bisnis hotel itu dinamic rate bukan tetap," jelas Maulana.

Ungkapan itu untuk menolak anggapan mahalnya biaya karantina hotel. Harga karantina hotel beragam dan mulai termurah untuk sepuluh hari itu mulai dari Rp 7 jutaan. Namun untuk pilihan yang lebih 'nyaman' ada berbagai pilihan paket karantina khusus sultan dengan harga yang fantastis.

Mengutip aturan harga hotel repatriasi dari Satgas Penanganan Covid - 19 yang berlaku 20 Desember 2021. Batasan harga untuk kelas luxury atau karantina mewah untuk 10 hari mencapai Rp 17.000.000 dengan batasan maksimal mencapai Rp 21.000.000.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pak Prabowo, Efisiensi Bikin Hotel Merana & PHK di Depan Mata