Omicron 'Menggila' di AS, Dominasi 73% Kasus Kalahkan Delta
Jakarta, CNBC Indonesia - Omicron kini meluas di Amerika Serikat (AS). Bahkan Omicron menjadi varian paling dominan saat ini di Negeri Paman Sam.
Mengutip data Pusat Pencegahan dan Penyakit AS, CDC, Omicron kini mendominasi hingga 73% kasus baru. Padahal pekan sebelumnya, yang berakhir 18 Desember, hanya 12,6%.
Delta sendiri, yang sebelumnya menjadi varian dominan, kini kontribusinya 26,6%. Padahal pekan lalu 87% kasus.
"CDC sebelumnya telah menerbitkan data untuk pekan yang berakhir 11 Desember yang menunjukkan bahwa Omicron mewakili 2,9% kasus, tetapi telah merevisi perkiraan untuk periode tersebut ke atas," tulis CNBC International mengutip lembaga pemerintah itu, Selasa (21/12/2021).
Di beberapa negara bagian, diketahui pula kasus Omicron bahkan lebih besar dari angka nasional 73%. CDC memperkirakan lebih 90% kasus di wilayah barat laut, selatan, tenggara, dan timur laut AS adalah Omicron.
Salah satunya adalah kota New York. Wali Kota Bill de Blasio mengatakan Omicron menyebabkan lonjakan infeksi dengan sangat cepat. Ia menyebut lonjakan akan mencapai puncak hanya dalam hitungan minggu.
Ini bukan tanpa alasan. Jumlah kasus harian rata-rata di New York lebih dari dua kali lipat selama pekan yang berakhir Jumat 17 Desember.
New York melaporkan rata-rata tujuh hari, ada lebih dari 7.200 kasus baru. Naik dari sekitar 3.200 minggu sebelumnya atau meningkat 127%.
Meski mengatakan gejala kebanyakan ringan, kewaspadaan masih harus dilakukan. Penyebaran yang dapat membebani sistem perawatan kesehatan dan berpotensi mendorong lonjakan rawat inap dan kematian.
Secara nasional, sepekan hingga 19 Desember, AS melaporkan rata-rata 130.000 kasus. Angka ini naik 7% selama dua minggu terakhir.
(sef/sef)