
Kali Pertama dalam 20 Bulan, China Pangkas Suku Bunga Acuan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral China memangkas suku bunga acuan, Senin (20/12/2021). Langkah itu diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu yang melemah akibat dampak krisis properti dan pandemi Covid-19.
Melansir AFP, Bank Sentral China mengatakan telah menurunkan suku bunga pinjaman (LPR) menjadi 3,8% dari 3,85% pada November. Kebijakan itu diambil meskipun ada kekhawatiran tentang inflasi.
Langkah tersebut juga menandai penurunan pertama dari suku bunga China sejak April 2020 lalu.
Pemangkasan suku bunga acuan juga mengikuti keputusan bank awal Desember untuk menurunkan jumlah uang tunai yang harus dimiliki pemberi pinjaman sebagai cadangan, yang dikatakan akan melepaskan 1,2 triliun yuan ke dalam perekonomian negara.
"Pemotongan hari ini akan segera mengalir ke pinjaman bisnis dengan suku bunga mengambang dan juga akan mengarah pada pinjaman yang lebih murah untuk peminjam suku bunga tetap baru," kata Mark Williams selaku ekonom di Capital Economics.
China adalah satu-satunya negara utama yang berkembang pada tahun 2020 meskipun ada pandemi. Tetapi pertumbuhan China melambat tahun ini karena hambatan dari krisis utang yang memburuk di sektor properti. Ini juga ditambah lonjakan kasus Covid-19 di berbagai wilayah.
Industri properti, pendorong pertumbuhan utama China, tetap menjadi perhatian hingga kini. Beberapa perusahaan besar termasuk Evergrande gagal membayar pembayaran obligasi dalam beberapa pekan terakhir.
Wabah Covid-19 di pusat industri timur dan selatan negara itu juga telah menyebabkan beberapa distrik ditutup dan memaksa ratusan ribu orang menjalani karantina dan mengalami pembatasan ketat lainnya.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara G20 Berlomba Naikkan Suku Bunga, Siapa Paling Agresif?