Pengusaha Ungkap Kerugian Usai Keberangkatan Umrah Dibatalkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (AMPHURI) mengungkapkan efek negatif usai pemerintah membatalkan keberangkatan jemaah umrah tahun ini. Hal itu diungkapkan Bendahara AMPHURI Tauhid Hamdi pada PROFIT CNBC Indonesia, Senin (20/12/2021).
Menurut dia, penundaan itu berisiko pada potensi kerugian bagi sejumlah pengusaha travel umrah dan haji. Tauhid pun membeberkan sejumlah kerugian yang diderita pengusaha.
"Jadi memang 80% sudah kita persiapkan untuk keberangkatan tanggal 23 Desember. Kita sudah siapkan semua karena tahun ini Desember dan di Makkah juga high season. Jadi mahal sekali hotel di Saudi," kata Tauhid Hamdi pada program Profit CNBC Indonesia, Senin 20 Desember 2021.
Tidak hanya itu, sebagian travel sudah melakukan pemesanan dan membayar tiket pesawat juga penginapan para jemaah di Tanah Suci. Bahkan sejumlah travel juga sudah menyusun jadwal jemaah. Namun ternyata pemberangkatannya kembali ditunda.
"Kita sepakat dengan kebijakan ini tapi terjadi hal yang tidak diinginkan. Jadi banyak material yang dirugikan," ujar Tauhid.
Sementara itu, untuk biaya umrah sendiri kini lebih mahal di tengah pandemi dari sebelumnya yakni dari Rp 22 juta menjadi Rp 28,5 juta. Hal itu disebabkan karena ada biaya tambahan saat karantina hingga tes usap PCR.
[Gambas:Video CNBC]
Kabar Baik dari Raja Salman, Arab Mulai Terima Request Umrah
(miq/miq)