Bikin Emak-emak Pusing, Harga Cabe Sentuh Rp 86.500 Sekilo!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 December 2021 11:56
Penjualan Cabe Rawit di Pasar Kramat Jati
Foto: Penjualan Cabe Rawit di Pasar Kramat Jati, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Kenaikan harga cabai sepertinya lebih dipengaruhi faktor musiman. Saat musim penghujan (akhir hingga awal tahun), harga cabai biasanya melambung karena produksi tersendat. Tanaman cabai tidak bisa terlalu basah, karena akan rusak.

Sepertinya curah hujan masih akan tinggi setidaknya hingga Maret 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan pada Januari 2022 sebanyak 99% wilayah Indonesia diperkirakan mengalami curah hujan lebih dari 200 mm/bulan. Artinya, curah hujan akan tinggi bahkan bisa sangat tinggi.

Kemudian pada Februari, sebanyak 92% wilayah Tanah Air diperkirakan mengalami curah hujan lebih dari 200 mm/bulan. Pada Maret, wilayah yang diperkirakan mengalami curah hujan lebih dari 200 mm/bulan kembali menjadi 98%.

"Pada Januari 2022, sebanyak 95% wilayah Indonesia diprakirakan memiliki sifat hujan Normal hingga Atas Normal. Pada Februari 2022, sebanyak 94% wilayah Indonesia diprakirakan mengalami sifat hujan Normal hingga Atas Normal. Pada Maret 2022, sebanyak 91% wilayah Indonesia diprakirakan memiliki sifat hujan Normal hingga Atas Normal," papar laporan BMKG.

Ditambah lagi permintaan masyarakat sedang tinggi karena menjelang perayaan Hari Natal-Tahun Baru. Kombinasi pasokan yang seret dan permintaan yang tinggi tentu membuat harga melejit, bahkan sampai lebih dari dua kali lipat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular