RI Deteksi Omicron

Pemerintah 'Lockdown' RSDC Wisma Atlet Kemayoran 7 Hari

Andrean Kristianto, CNBC Indonesia
Jumat, 17/12/2021 05:30 WIB
Foto: Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta, Selasa (23/11/2021). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran sampai 7 hari ke depan terhitung sejak Rabu (16/12/2021). Keputusan itu merupakan bentuk antisipasi dini untuk mencegah penularan virus corona varian omicron pada level komunitas menyusul ditemukannya kasus penularan di area RS tersebut.

Keputusan tersebut diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian/lembaga terkait hari ini.

"Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus corona varian omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut," ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto dalam siaran pers, Jumat (17/12/2021).

RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan RS untuk merawat pasien Covid-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

Suharyanto mengatakan, pemerintah juga membuka Rusun Nagrak, di Cilincing Jakarta Utara untuk karantina terpusat bagi PMI, pelajar, dan aparatur sipil negara (ASN) sebagai cadangan tempat karantina.

"Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya," kata Suharyanto.

Lebih lanjut dia bilang, karena tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet, maka tenaga kesehatan untuk dikarantina Rusun Nagrak akan didukung oleh sumber daya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta.

Suharyanto juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan, apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.

"Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas," tuturnya.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sengketa Pulau Tujuh, Gubernur Babel Gugat Mendagri