Gara-Gara Omicron, Gelombang Pembatalan Hotel Bermunculan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
15 December 2021 20:32
Tourists enjoy the beach at the Spanish Balearic Island of Mallorca, Spain, Monday, June 7, 2021. Spain is jumpstarting its summer tourism season by welcoming vaccinated visitors from most countries as well as European visitors who can prove they are not infected with coronavirus. It also reopened its ports to cruise ship stops on Monday. (AP Photo/Francisco Ubilla)
Foto: Wisatawan berjemur di pantai di Pulau Balearic Spanyol Mallorca, Spanyol. (AP/Francisco Ubilla)

Jakarta, CNBC Indonesia - Munculnya varian baru Covid-19, Omicron, telah membawa bencana baru bagi industri pariwisata. Kemunculan varian ini dilaporkan telah meningkatkan angka pembatalan reservasi hotel di seluruh penjuru dunia.

Mengutip rilis terbaru perusahaan pencarian hotel online Trivago, tingkat pembatalan meningkat menjadi 35% sejak November. Selain itu perencanaan perjalanan liburan turun 10%. Trivago menyebut bahwa hal ini akan mempersulit pemulihan ekonomi di sektor ini.

"Kekhawatiran atas varian virus corona Omicron dan pembatasan perjalanan baru telah menyebabkan lonjakan pembatalan pemesanan hotel secara global," tulis rilis perusahaan itu yang diterima Reuters, Rabu (15/12/2021).

Trivago juga merinci bahwa dalam kemunculan Omicron ini masyarakat dunia lebih cenderung untuk melakukan liburan di dalam negeri atau liburan domestik. Di Amerika Serikat (AS) misalnya, wisatawan lokal sangat tertarik untuk mengunjungi Las Vegas dan New York.

"Sama seperti tahun 2020, perjalanan domestik menjadi pilihan yang lebih disukai karena konsumen ingin berkumpul kembali dengan teman dan keluarga," kata Trivago.

Sementara itu, penurunan gairah perjalanan ke luar negeri dari AS juga dikonfirmasi oleh situs web perjalanan Booking Holdings Inc, Kayak. Situs itu menyebut bahwa pencarian penerbangan internasional dari AS turun antara 35% dan 39% pada minggu pertama Desember.

WHO sendiri telah memasukkan Omicron sebagai "varian of concern" atau varian yang sedang dalam perhatian khusus. Badan PBB itu menyebut masih akan melakukan pendalaman terkait virus yang membawa 32 mutasi pada protein lonjakannya itu.

Jumlah mutasi ini membawa ketakutan bahwa virus itu dapat menjadi lebih berbahaya dibandingkan varian lainnya. Meski begitu, beberapa negara yang telah kemasukan varian ini menyebut bahwa mayoritas pasien Omicron menunjukkan gejala yang ringan.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menerawang Kondisi Pemulihan Sektor Pariwisata RI, Bangkit?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular