
12 Proyek Strategis Jokowi Ini Paling Mandek & Alot Kelarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau Program Pembangunan Instalasi Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) yang diinisiasi dari 2019 baru terealisasi satu unit. Sisanya 11 proyek lainnya menyusul hingga 2024 bahkan 2025.
Hari Kusuma, Asisten Deputi Kerja Sama Investasi Pemerintah dan Badan Usaha pada Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengakui proyek PLTSa ini berjalan lambat.
"Bicara sampah ini PLTSa memang kalo dilihat agak sedikit lambat karena fakta di lapangan banyak hambatan dari regulasi dan sisi pembiayaan karena sepanjang 12 proyek yang sudah ditetapkan pada Peraturan Presiden sampai saat ini baru satu," jelasnya dalam Media Gathering KPPIP, Rabu (15/12/2021).
Pilihan Redaksi |
Namun pihaknya dan lembaga terkait bakal terus memonitor penyelesaian proyek ini. Ada 12 proyek yang sedang dalam monitor saat ini masih dalam tahap transaksi yang diharapkan pada 2022 mendatang sudah bisa konstruksi.
"Kita harapkan 2024 beroperasi karena dari 12 proyek ini banyak kendala terlebih dari proses KPBU yang tidak mudah," katanya.
"Untuk Tangsel muncul isu pada waktu itu penyusunan dokumen perencanaan, seperti regulasi picking, masalah lahan karena lahan terbatas," katanya.
Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo, menjelaskan isu lainnya yang menjadi masalah PLTS ini adalah picking fee-nya juga volume sampah yang di supply.
"Kalo bisa selesaikan picking fee dan volume yang dijamin secara kontinu PSEL ini akan alancar. Kualitas sampah juga penting," katanya.
Menurut Wahyu sulit dapat kualitas sampah di Indonesia yang bagus karena proses pembuangan tidak dipilah. Padahal itu meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah.
Sampai saat ini baru satu PLTSa yang beroperasi yakni di Surabaya dengan estimasi tenaga listrik mencapai 9 Mega Watt. Sisanya masih dalam tahap transaksi dan penyiapaan.
Berikut lokasinya
1. Surabaya
2. Surakarta
3. ITF Sunter, Wilayah Layanan Barat Wilayah Layanan Timur, Wilayah Layanan Selatan (DKI Jakarta)
4. Kota Tangerang
5. kota Palembang
6. Jawa Barat
7. Bali
8. Semarang
9. Makassar
10. Tangerang Selatan
11. Kota Bekasi
12. Sulawesi Utara
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Rincian 10 Tol Jokowi yang Beroperasi Pada 2021