CNBC Indonesia Awards 2021

Morula IVF, Mewujudkan "Keajaiban" dari Tuhan

Tri Putra & Arif Gunawan, CNBC Indonesia
15 December 2021 10:05
PT Bundamedik Tbk
Foto: Morula IVF Indonesia Raih 'The Best Life Sciences & IVF Services'

Jakarta, CNBC Indonesia - Memiliki keturunan adalah fitrah atau kebutuhan asal seseorang, untuk membangun generasi penerus yang akan melanjutkan peradaban. Namun faktor genetika, stress, gaya hidup tak sehat, dan kontaminasi polutan seringkali memicu persoalan.

Indonesia sebagai negara terbesar ke-4 di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat (AS) bukanlah negara yang terbebas dari persoalan yang mengganggu upaya pasangan suami-istri untuk memiliki keturunan.

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), sebanyak 1,6% perempuan menikah di Tanah Air memiliki problem kesuburan pada tahun 2002-2003. Survei lanjutan yang sama pada tahun 2007 menunjukkan bahwa 3,7% pria menikah memiliki problem kesuburan.

Mengacu pada persentase tersebut, angka perempuan dan lelaki yang memiliki problem infertilitas jumlahnya mencapai 1,2 juta perempuan dan 2,7 juta lelaki menikah, dari total pasangan rumah tangga yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlahnya 72,9 juta (2020).

Jika ditotal, maka jumlah individu yang memiliki problem kesuburan nyaris mencapai 4 juta orang. Angka ini berpeluang bertambah jika memasukkan peningkatan risiko memburuknya, gaya hidup, kenaikan tingkat stres, dan kontaminasi polutan dalam 1 dekade terakhir.

Untungnya, sains terus berkembang. Ilmu pengetahuan terkait kesehatan hidup (life science) berujung pada pengembangan teknologi untuk membantu manusia, salah satunya dalam mendukung upaya memiliki buah hati.

Dunia kedokteran menyebutnya sebagai teknologi bantu reproduksi (assisted reproduction technology/ART). Salah satu di antaranya dan paling populer di kalangan masyarakat adalah prosedur bayi tabung (in-vitro fertilization/IVF).

Di Indonesia, pemanfaatan teknologi bantu reproduksi (assisted reproduction technology/ART) dimulai pada tahun 1988. Tiga dekade kemudian, klinik fertilitas penyedia ART telah marak, dengan jumlah mencapai 42 klinik.

Sebanyak 10.800 pasangan suami-istri (pasutri) telah melakukan terapi IVF pada 2018 dengan tingkat keberhasilan 38%, yang berarti 4.104 dari mereka sukses memiliki buah hati. Di antara klinik tersebut, Morula IVF Indonesia (Morula) yang berdiri sejak tahun 1997 mencuri perhatian karena mencetak tingkat keberhasilan siklus pembuahan in-vitro di atas rata-rata, yakni 40%.

MorulaFoto: Sumber: Perseroan

Keberhasilan itu diraih berkat pemanfaatan teknologi-teknologi terbaru seperti Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI), Intracytoplasmic Morphologycaly Selected sperm Injection (IMSI), dan Endometrial Receptivity Analysis (ERA).

Melengkapi pemanfaatan teknologi terbaru di bidang IVF, Morula tercatat menjadi klinik kesuburan pertama yang menggunakan sistem berbasis komputer untuk penanganan infertilitas. Sistem canggih tersebut telah dipakai sejak tahun 2008.

Keunggulan dari sisi teknologi tersebut berpadu dengan pengakuan dunia yang memastikan bahwa pemanfaatan dan praktik terapi yang dijalankan sesuai dengan standard internasional. Sejak tahun 2017, Morula telah mendapatkan akreditasi dari FSA (Fertility Society of Australia).

Berbagai keunggulan tersebut membuat tingkat keberhasilan penanganan kesuburan di Morula di atas rerata industri, sehingga banyak pasutri yang mempercayakan prosedur bayi tabung mereka ke klinik yang terintegrasi dengan ekosistem Bundamedik Healthcare System tersebut. Pertumbuhan penanganan IVF di Morula pun melesat.

morulaSumber: Perseroan

Sebelum pandemi menerpa yakni, pada tahun 2019, perseroan menangani 4.900 siklus kehamilan buatan menjadikannya sebagai klinik bayi tabung terbesar dan terpercaya di Indonesia. Pada tahun 2020, Morula melakukan total 4.015 prosedur bayi tabung dengan tingkat keberhasilan bulanan rata-rata 53%.

Dengan penanganan siklus bayi tabung sebanyak itu, pangsa pasar perseroan terus meningkat dan mencapai 40% per akhir tahun 2020, dari total siklus IVF sebanyak 10.000 di 42 klinik bayi tabung di Indonesia. Jika dihitung sejak berdiri sampai sekarang, Morula telah membantu 90.000 pasangan dari seluruh dunia dengan tingkat keberhasilan kehamilan mencapai 72%.

Saat ini Morula memiliki 56 dokter kandungan, 28 embriologis, dan 10 spermatologis yang berdedikasi untuk membantu pasutri memiliki buah hati mereka. Dalam 5 tahun terakhir, dedikasi mereka tersebut berujung pada 5.000 kelahiran dari 21.575 siklus yang ditangani.

Di luar itu perseroan juga menyajikan tujuh layanan terkait kehamilan seperti inseminasi buatan dari sisi pria (intra uterine insemination) dan Pre-implantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) atau teknologi screening kromosom yang merupakan pertama di Indonesia.

Kuatnya dominasi perseroan tersebut didukung oleh 10 cabangnya yang tersebar di kota-kota utama pulau besar di Indonesia, yakni empat cabang di Jabodetabek dan enam cabang di Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), Yogyakarta (area Jawa Tengah), Makassar (Sulawesi), Padang (Sumatera), dan Pontianak (Kalimantan).

Melihat fakta-fakta tersebut, maka Morula IVF secara aklamasi terpilih menjadi pemenang penghargaan The Best Life Sciences & IVF Solution 2021 di ajang CNBC Indonesia Awards sebagai nominee tunggal karena tidak ada perusahaan sejenis yang sebanding dengan perseroan di Tanah Air.

Untuk mencapai penilaian tersebut, Tim Riset CNBC Indonesia melakukan kajian dan analisis terhadap industri layanan kesehatan dan kesuburan (fertilitas) yang memenuhi kriteria. Proses penilaian dilakukan pada November melalui riset kualitatif berbasis data sekunder dari publikasi resmi perseroan, dan media monitoring terhadap 10 media utama nasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular