BPJS Kesehatan Sebut Implementasi JKN-KIS Makin Baik

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
Selasa, 14/12/2021 11:34 WIB
Foto: Dok. BPJS Kesehatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia terus berupaya mewujudkan cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC). Saat ini, kemajuan dalam mewujudkan UHC telah terjadi sejak program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dimulai pada 2014.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan implementasi program JKN-KIS semakin baik dilakukan. Buktinya, kepesertaan program ini terus bertambah setiap tahun.

"Dengan jumlah kepesertaan yang terus bertambah, ini menandakan seluruh pihak ikut berkontribusi dengan baik untuk memberikan perlindungan terhadap seluruh masyarakat Indonesia," kata Ghufron dalam keterangan resmi, Selasa (14/12/2021).


Pencapaian UHC ini menurutnya,  harus diimbangi oleh kualitas pelayanan di seluruh fasilitas kesehatan. Dengan kemajuan sistem informasi di faskes yang diintegrasikan ke dalam program JKN-KIS, hal ini bisa memudahkan peserta untuk mendapatkan pelayanan di tengah kondisi pandemi Covid-19.

"Program JKN-KIS berkontribusi dalam peningkatan infrastruktur rumah sakit melalui inovasi sistem informasi yang diintegrasikan ke dalam program JKN-KIS. Selain itu, BPJS Kesehatan melakukan penambahan kerja sama rumah sakit dalam rangka memperluas akses bagi peserta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Harapannya dengan upaya yang dilakukan, hal tersebut bisa melayani kebutuhan peserta JKN-KIS di masa pandemi," ujarnya.

Ghufron berkata, BPJS Kesehatan juga berperan aktif dalam penanganan Covid-19. Salah satunya, BPJS Kesehatan berkontribusi melakukan verifikasi terhadap klaim pelayanan kesehatan akibat Covid-19 di rumah sakit dan mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui aplikasi P-Care Vaksinasi.

Selain itu, salah satu faktor yang menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat adalah komitmen kuat pemerintah dan juga seluruh pemangku kepentingan.

"Sinergi lintas kelembagaan merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan UHC. Ini juga menjadi salah satu perhatian agar penyelenggaraan JKN-KIS bisa terus meningkat dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat. Kemudian, yang tidak kalah penting adalah bagaimana peran fasilitas kesehatan dalam melakukan upaya promotif preventif agar menciptakan ekosistem masyarakat yang sehat di tengah masa pandemi Covid-19," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Lead Economist, Health, Nutrition and Population Global Practice World Bank Ajay Tandon mengatakan, untuk menciptakan populasi yang sehat, maka sangat penting untuk melakukan vaksinasi agar dapat terlindungi dari virus Covid-19. Selain itu, pengendalian biaya pelayanan kesehatan juga harus dilakukan.

Dia menambahkan pencapaian UHC akan memperkuat kemampuan sebuah negara untuk lebih siap menghadapi pandemi di masa depan. Sebagai catatan, kegiatan webinar UHC 2021 turut menghadirkan Practice Manager in The World Bank's East Asia and Pacific, Aparnaa Somanathan dan National Health Insurance Authority Ghana, Lydia Dsane-Selby sebagai pembahas.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Kelas di BPJS Kesehatan Bakal Dihapus - Iran Siap Lawan AS & Israel