FOTO

Potret Udara Proyek KA Cepat JKT-BDG Usai Insiden Tiang Roboh

(CNBC Indonesia/Andrean Kristianto), CNBC Indonesia
Jumat, 10/12/2021 21:07 WIB

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung menemui masalah konstruksi di mana ambruknya salah satu tiang.

1/7 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Foto udara pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di DK 46, Teluk Jambe, Karawang, Jumat (10/12/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

2/7 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung menemui masalah konstruksi. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

3/7 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Kali ini terjadi kecelakaan tiang roboh menimpa dua ekskavator pada, Minggu (5/12/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

4/7 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Kejadian berlangsung saat konstruksi pembongkaran pilar atau pier untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dikerjakan kontraktor tanpa standar operasi konstruksi yang benar. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

5/7 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Dari pantauan di lokasi masih terlihat dua eskavator berada di sekitar terjadinya ambruknya tiang proyek tersebut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

6/7 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya angkat bicara terkait kecelakaan pada proses konstruksi yang merobohkan pilar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

7/7 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Mirza menyebutkan bahwa tiang penyangga yang menimpa eksavator memang sengaja dirobohkan karena terdapat adanya penggesaran alignment dari ketentuan. KCIC memastikan tidak akan mentoleransi kesalahan konstruksi. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)