Internasional

RI Awas! AS Masih Bawa 'Mimpi Buruk'

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 December 2021 08:50
Proyeksi Ekonomi Global Lembaga Dunia
Foto: Proyeksi Ekonomi Global Lembaga Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman tapering dari Amerika Serikat (AS) semakin nyata berhembus. Kali ini, Presiden Joe Biden memberikan sinyal bahwa inflasi pada bulan November akan lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Dalam sebuah pernyataan, Biden mengatakan bahwa meski harga-harga bahan pokok seperti energi dan pangan terus dapat diatasi, ada beberapa komoditas barang yang justru mengalami kenaikan. Salah satunya adalah pasar otomotif.

"Informasi yang dirilis besok (Jumat (10/12/2021) waktu setempat) tentang energi pada bulan November tidak mencerminkan kenyataan hari ini, dan itu tidak mencerminkan penurunan harga yang diharapkan dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, seperti di pasar mobil," kata Biden dalam pernyataan panjang yang tidak biasa yang dikeluarkan menjelang rilis data Kamis (9/12/2021).

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Bank Sentral AS Jerome Powell. Powell mengatakan akan ada kemungkinan bahwa inflasi mungkin tidak surut hingga paruh kedua tahun depan.

Indeks harga konsumen (CPI) untuk November diperkirakan telah meningkat 6,8% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Sebuah jajak pendapat ekonom Reuters menunjukkan ini akan menyalip kenaikan 6,2% pada Oktober lalu. Kenaikan itu sendiri merupakan kenaikan tertinggi dalam 31 tahun terakhir.

Inflasi AS ini sendiri menjadi sinyal percepatan tapering. Ekonom Maybank Myrdal Gunarto menyebut bahwa dengan tingginya angka inflasi, kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS Federal Reserve (the Fed) juga diprediksi hampir pasti terjadi.

"Kebijakan the Fed yang lebih ketat jika tekanan inflasi global terus berlanjut. Ini bisa berpengaruh pada pasar keuangan maupun perbankan domestik jika biaya utang global terus meningkat," ujarnya kepada CNBC Indonesia.


(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Amerika Jeblok ke 4%, Terendah dalam 2 Tahun Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular