Duh Omicron 'Beranak-pinak', Australia Temukan Jenis Baru
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Australia pada Rabu, (8/12/2021) mengkonfirmasi telah menemukan jenis baru Covid-19 tapi "mirip varian Omicron" di negaranya. Infeksi virus ini didapatkan langsung dari seorang pria yang tiba dari Afrika Selatan (Afsel) di kota Brisbane.
Mengutip Sydney Morning Herald, Pejabat Kepala Kesehatan Queensland Peter Aitken menjelaskan bahwa pria itu memiliki versi Omicron yang berbeda namun sangat mirip dengan Omicron yang kini dikhawatirkan jadi ancaman dunia. Hingga hari ini varian itu masih disebut sebagai 'mirip Omicron'.
"Ini adalah pekerjaan luar biasa dari tim ilmiah kami. Mereka telah mengambil perbedaan di sini, mengerjakannya dengan pendekatan metodis dan ilmiah, mengakui ada perbedaan antara klasifikasi Omicron penuh dan normal, meneruskannya ke komite internasional dalam sebuah jangka waktu yang sangat cepat, dan sekarang mengarah pada klasifikasi ulang Omicron," kata Dr Aitken, dikutip Jumat (10/12/2021).
Varian Omicron sendiri memiliki sekitar 30 mutasi pada protein lonjakannya dibandingkan dengan strain SARS-CoV-2 asli yang pertama kali muncul di Wuhan. Sedangkan untuk varian yang disebut 'mirip Omicron' memiliki hanya 14 mutasi.
"Jadi sudah cukup untuk dapat mengklasifikasikannya sebagai Omicron, tetapi kami tidak cukup tahu tentang apa artinya sejauh keparahan klinis atau efektivitas vaksin," tambah Dr Aitken.
Lebih lanjut, Dr Aitken mengatakan bahwa pria itu tidak mengalami gejala yang parah. Hal ini setara dengan infeksi Varian Omicron yang dilaporkan tidak menyebabkan keparahan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga secara resmi memasukkan Omicron menjadi variant of concern atau VOC (varian yang mengkhawatirkan). Omicron dilaporkan memiliki lebih banyak strain atau mutasi dibandingkan varian Alpha, Beta dan Delta dan dianggap sangat menular.
Meski begitu, penelitian mengenai varian itu masih terus dilakukan. Hingga hari ini, belum dilaporkan adanya laporan kematian akibat infeksi varian yang mulanya muncul di Afrika Selatan dan Botswana ini.
(tps)