
China Dikeroyok, Ramai-ramai Negara Boikot Olimpiade Beijing

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara yang memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing Februari 2022 makin banyak. Setelah Amerika Serikat (AS) dan Australia mengumumkan tak akan mengirimkan perwakilan diplomatik, kini hal sama dilakukan Kanada dan Inggris.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan Beijing harusnya sadar kekhawatiran Barat tentang isu hak asasi manusia (HAM) China. "Jadi seharusnya tidak mengejutkan," tegasnya, dikutip Reuters, Kamis (9/12/2021).
Langkah Kanada ini juga diambil di tengah ketegangan Kanada dan China soal penahanan Chief Financial Officer (CFO) Huawei Technologies Co Ltd Meng Wanzhou berdasarkan surat perintah AS. Meng sempat menjadi tahanan rumah di Vancouver tiga tahun, meski dibebaskan dan kembali ke China September lalu.
Penahanan itu dibalas China dengan menangkap dua warga Kanada. Michael Kovrig dan Michael Spavor, dipenjara Beijing tak lama setelah penahanan Meng pada 2018, tapi kini dibebaskan di September.
Sementara itu, Inggris mengatakan mengikuti jejak Washington. Negeri Ratu Elizabeth menilai ini langkah masuk akal dengan segala kontroversi yang ada.
"Akan ada boikot diplomatik yang efektif terhadap Olimpiade Musim Dingin di Beijing, tidak ada menteri yang diharapkan hadir dan tidak ada pejabat," ujar Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
China sendiri sudah berjanji akan membalas dendam ke AS karena boikot ini. Ke Australia, Juru Bicara Kemnlu Wang Wenbin mengatakan "tak ada yang peduli pada kedatangan Australia".
Meski belum berbicara soal Kanada, China menyebut memang tak mengundang pejabat Inggris. Hal ini ditegaskan juru bicara kedutaan besar China di London.
AS Selasa (7/12/2021) secara resmi melakukan boikot diplomatik karena tudingan pelanggaran HAM terhadap etnis minoritas Muslim China di Xinjiang. Sejumlah laporan menyebut China melakukan "genosida" ke Etnis Uighur.
Meski begitu boikot hanya berlaku untuk pejabat negara. Atlet massif bisa bertanding.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bersama 'Hajar' China, Australia-AS Boikot Olimpiade Beijing
