Apa??? Indonesia Bisa 'Cuan' Rp 20 T, Duit dari Mana?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 December 2021 09:14
ilustrasi uang
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Di Indonesia, harga minyak menjadi salah satu aspek penting dalam pelaksanaan Anggran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Harga minyak menjadi salah satu indikator makro yang vital dalam perhitungan anggaran. Perkembangan harga minyak akan menentukan pos belanja maupun penerimaan negara.

Dalam APBN 2021, pemerintah mengasumsikan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) di US$ 45/barel. ICP dekat dengan brent, sehingga harga brent bisa menjadi patokan pergerakan ICP.

Sejak awal 2021 hingga pagi ini, rata-rata harga brent adalah US$ 70,59/barel. Artinya US$ 25,59/barel di atas asumsi APBN 2021.

Mengutip perhitungan sensitivitas APBN 2021 terhadap perubahan asumsi makro, setiap kenaikan rata-rata harga ICP US$ 1/barel akan membuat pendapatan negara naik Rp 3,7-4,5 triliun. Namun akan terjadi kenaikan belanja dalam kisaran Rp 3,1-3,6 triliun. Jadi secara neto (dengan asumsi ceteris paribus, indikator lainnya dikesampingkan), setiap kenaikan harga minyak rata-rata US$ 1/barel akan membuat APBN surplus Rp 600-800 miliar.

Nah, sekarang rata-rata harga minyak sudah US$ 25,59/barel di atas asumsi. Kalau dihitung bodoh-bodohan, ini akan membuat APBN 'cuan gede' Rp 15,35-20,47 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular