Apa??? Indonesia Bisa 'Cuan' Rp 20 T, Duit dari Mana?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 December 2021 09:14
Ilustrasi Investasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia terus menanjak. Buat Indonesia, apakah hal ini jadi berkah atau musibah?

Pada Rabu (8/12/2021)pukul 07:23 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 75,44/barel. Melesat 3,23% dari posisi perdagangan kemarin.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 72,05/barel. Melonjak 3,68%.

Harga si emas hitam sedang dalam tren naik. Dalam seminggu terakhir, harga brent dan light sweet meroket masing-masing 9,42% dan 9,79%.

Tahun ini boleh dibilang tahunnya komoditas, termasuk minyak. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga brent dan light sweet melesat masing-masing 45,48% dan 48,37%.

Di Indonesia, harga minyak menjadi salah satu aspek penting dalam pelaksanaan Anggran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Harga minyak menjadi salah satu indikator makro yang vital dalam perhitungan anggaran. Perkembangan harga minyak akan menentukan pos belanja maupun penerimaan negara.

Dalam APBN 2021, pemerintah mengasumsikan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) di US$ 45/barel. ICP dekat dengan brent, sehingga harga brent bisa menjadi patokan pergerakan ICP.

Sejak awal 2021 hingga pagi ini, rata-rata harga brent adalah US$ 70,59/barel. Artinya US$ 25,59/barel di atas asumsi APBN 2021.

Mengutip perhitungan sensitivitas APBN 2021 terhadap perubahan asumsi makro, setiap kenaikan rata-rata harga ICP US$ 1/barel akan membuat pendapatan negara naik Rp 3,7-4,5 triliun. Namun akan terjadi kenaikan belanja dalam kisaran Rp 3,1-3,6 triliun. Jadi secara neto (dengan asumsi ceteris paribus, indikator lainnya dikesampingkan), setiap kenaikan harga minyak rata-rata US$ 1/barel akan membuat APBN surplus Rp 600-800 miliar.

Nah, sekarang rata-rata harga minyak sudah US$ 25,59/barel di atas asumsi. Kalau dihitung bodoh-bodohan, ini akan membuat APBN 'cuan gede' Rp 15,35-20,47 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular