Internasional

Ekonomi Afsel Jeblok, Kena Hantaman Varian Omicron?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 December 2021 20:42
A petrol attendant stands next to a newspaper headline in Pretoria, South Africa, Saturday, Nov. 27, 2021. As the world grapples with the emergence of the new variant of COVID-19, scientists in South Africa — where omicron was first identified — are scrambling to combat its spread across the country. (AP Photo/Denis Farrell)
Foto: AP/Denis Farrell

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Afrika Selatan menyusut pada kuartal III-2021, penurunan pertama dalam setahun terakhir. Data statistik resmi pada Selasa (7/12/2021) menunjukkan penurunan ini terjadi akibat kerusuhan dan pembatasan Covid yang lebih ketat.

Setelah tumbuh selama empat kuartal berturut-turut, ekonomi Afsel mengalami kontraksi sebesar 1,5% antara Juli dan September dibandingkan dengan periode tiga bulan sebelumnya, sebagaimana dilansir dari AFP.

"Kontraksi tersebut mengikis beberapa keuntungan ekonomi yang diperoleh negara itu sejak dampak parah Covid-19 pada kuartal kedua 2020," kata Statistics South Africa (Stats SA) dalam sebuah pernyataan.

"Ekonomi berkinerja buruk di bawah tekanan ganda dari pembatasan penguncian Covid-19 yang lebih ketat dan serentetan gangguan sipil pada Juli, serta beberapa hambatan lainnya", tambah badan statistik tersebut.

Sementara industri perdagangan, katering dan akomodasi turun 5,5%. Manufaktur menyusut 4,2% dan aktivitas pertanian turun 13,6% atau penurunan terbesar dalam lima tahun.

Ini terjadi setelah peristiwa pembakaran dan penjarahan di beberapa bagian Afrika Selatan pada Juli lalu, menyusul pemenjaraan mantan presiden Jacob Zuma karena penghinaan.

Pada bulan yang sama, negara yang paling parah dilanda Covid di benua Afrika ini juga memperketat pembatasan virus corona guna mengatasi gelombang infeksi ketiga.

Negara paling maju di Afrika ini berada dalam resesi ketika pandemi melanda. Aturan penguncian keras yang diberlakukan pada Maret 2020 membuat banyak industri terhenti, dan pembatasan bergulir terus melumpuhkan bisnis.

Ekonomi berkontraksi dengan rekor 6,4% pada tahun 2020, tetapi rebound lebih cepat dari yang diharapkan selama paruh pertama tahun ini. Afsel diprediksi akan tumbuh sebesar 5,1% pada tahun 2021 bulan lalu.

Afsel menjadi sorotan belakangan ini karena temuan varian Corona Omicron yang sempat bikin khawatir banyak negara di dunia.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kerusuhan di Afrika Selatan, 72 Orang Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular