Pertamina Jadi Andalan RI Tekan Emisi Karbon
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah punya target ambisius dalam menekan emisi karbon, di mana netral karbon akan dicapai pada 2060 atau lebih cepat.
Berdasarkan Perjanjian Paris, hingga 2030 pemerintah Indonesia juga menargetkan bisa menekan emisi sebesar 29% dengan biaya sendiri (Nationally Determined Contribution/ NDC) atau 41% dengan bantuan internasional.
PT Pertamina (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang energi memiliki peran penting di dalam usaha RI mencapai target pengurangan emisi karbon tersebut.
Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) Iman Rachman menyampaikan, ada beberapa upaya perseroan yang bakal digenjot untuk menekan emisi.
Dia mengatakan, Pertamina menyiapkan transisi energi melalui Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020 - 2024 untuk menurunkan CO2 sebesar 29% pada 2030. Sampai tahun 2020 kontribusi Pertamina sudah mencapai 27,08% dari baseline. Dia menyebut, ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan target nasional sebesar 26%.
"Pertamina sebagai perusahaan energi nasional dan salah satu BUMN terbesar memainkan peran penting pimpin transisi energi dan pengurangan emisi sektor energi," ungkapnya dalam acara Pertamina Energy Webinar, Selasa (07/12/2021).
Iman menjelaskan beberapa upaya yang bakal dilakukan Pertamina untuk menurunkan emisi misalnya dengan energi efisiensi, gasifikasi bahan bakar (fuel gasification), dan juga aktivitas lainnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam menerapkan energi hijau yang berkelanjutan, Pertamina melakukannya dalam beberapa pilar transisi, di antaranya spesifikasi kilang untuk menghasilkan bahan bakar yang ramah lingkungan.
"Mengembangkan bioenergi dalam bentuk biomassa bioetanol, maksimalkan panas bumi dan green hydrogen," lanjutnya.
Selain itu, Pertamina juga punya peran strategis pada industri baterai, memperkuat gasifikasi, mendorong transportasi, rumah tangga, dan industri kurangi emisi.
"Bidang listrik Pertamina dorong EBT rendah karbon, kurangi jejak karbon upaya Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS), manfaatkan karbon peningkatan produksi beberapa ladang minyak dan gas," jelasnya.
Upaya lain dalam mengurangi emisi menurutnya adalah dengan produksi gas suar dan program Langit Biru.
"Dorong masyarakat gunakan bahan bakar rendah karbon," lanjutnya.
(wia)