Sherpa Meeting I G20 Resmi Dimulai, Apa Saja yang Dibahas?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rangkaian pertemuan Sherpa Meeting I Presidensi G20 di Jakarta resmi dimulai hari ini. Forum yang digelar hingga besok itu diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri 38 delegasi, yakni 19 dari negara anggota G20, 9 negara undangan, dan 10 organisasi internasional.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, fokus dari pertemuan Sherpa adalah membahas mekanisme kerja sama ke depan dan membahas agenda G20. Untuk itu, pertemuan tersebut mengatur mekanisme kerja dari hasil Presidensi G20 selama satu tahun ini.

"Ekspektasi dunia terhadap G20 sangat besar agar dapat memimpin pemulihan global, menghasilkan solusi konkret. Dan sejak awal keketuaan Indonesia, presiden (Presiden Joko Widodo) menekankan pentingnya G20 membawa manfaat bagi semua," kata dia dalam konferensi pers virtual Sherpa Meeting I Presidensi G20, Selasa (7/12/2021).
Retno melanjutkan, forum G20 haruslah membumi. Dengan demikian, kata dia, forum ini untuk mengambil tanggung jawab agar dapat menghasilkan solusi konkret untuk menjawab tantangan global baik dari pandemi maupun lingkungan.

"G20 harus menjadi katalis bagi pemulihan global yang kuat, inklusif, dan sustainable. Inklusivitas menjadi kunci. Oleh karena itu saya sampaikan isu ini sangat terefleksi dari tema besar keketuaan Indonesia," ujar Retno.

Menurut dia, Indonesia menekankan pentingnya kemitraan. Adapun dalam hal ini tiga prioritas kemitraan ini adalah membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih kuat, transisi energi, dan transformasi digital.

"Di dalam pidato welcoming, saya mengharapkan Sherpa Meeting I Presidensi G20 dapat menghasilkan arah yang jelas, mentransformasi tantangan menjadi kesempatan, dan tentunya kemudian semua rekomendasi ini disampaikan pada para pemimpin G20," kata Retno.

Baca: Airlangga Ungkap Tekad Jokowi Jadikan RI Hub Produksi Vaksin

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Janji Menlu: RI tak Hanya Perhatikan Kepentingan Anggota G20