Sempat Dibatalkan, Kilang Minyak Bontang Bakal Dilanjutkan?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
06 December 2021 16:10
Buka-bukaan Djoko Priyono Soal Kelangsungan Proyek Kilang Pertamina (CNBC Indonesia TV)
Foto: Buka-bukaan Djoko Priyono Soal Kelangsungan Proyek Kilang Pertamina (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) telah membatalkan pembangunan proyek kilang bahan bakar minyak (BBM) baru di Bontang, Kalimantan Timur pada pertengahan tahun lalu.

Lalu, masihkah ada potensi proyek kilang minyak ini untuk kembali dilanjutkan?

Djoko Priyono, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, mengatakan pasca pandemi Covid-19 pihaknya melakukan tinjauan ulang pada suplai dan permintaan energi nasional, mengacu pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Menurutnya, kebutuhan produk BBM dan non BBM masih bisa dipenuhi dari lima proyek pengembangan kilang yang ada saat ini (existing) atau Refinery Development Master Plan (RDMP), yakni kilang Balongan, Balikpapan, Dumai, Plaju dan Cilacap, serta satu proyek baru atau Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

"Hal inilah yang mendasari berakhirnya kerja sama kita dengan partner, yang lalu terkait dengan ketersediaan lahan di Bontang," ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (06/12/2021).

Djoko mengatakan, pihaknya akan fokus pada lima proyek RDMP dan satu GRR, serta proyek lainnya yakni pengolahan berbasis minyak sawit (biorefinery) dan petrokimia yang masih dibutuhkan.

"Memang Bontang kita hold dulu. Kita kaitkan dengan rencana energi umum nasional dan juga terkait dengan berapa lahan kurang cukupi juga," jelasnya.

"Kita sementara hold dulu, kita batalkan karena bisa cukup RDMP dan GRR Tuban," lanjutnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengaku sudah melakukan evaluasi terhadap daftar pembangunan kilang baru dan ekspansi (upgrade) kilang.

"Sebelumnya ada enam kan, empat upgrade dan dua bangun baru. Ini kita koreksi. Kita hanya bangun 1 kilang baru dengan upgrade 4 kilang existing. Yang baru Tuban. Bontang kita tidak," kata Nicke Widyawati dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (29/06/2020).

Dia mengatakan, pembatalan ini disesuaikan dengan merosotnya permintaan. Hanya saja, kilang-kilang lain masih bakal dikerjakan Pertamina.

Pembatalan tersebut juga merupakan konsekuensi dari tidak dilanjutkannya kerja sama dengan perusahaan migas asal Oman, yakni Oman Overseas Oil and Gas (OAG). Kendati demikian, Nicke menyebut Pertamina masih ada kerja sama lain dengan OAG.

"Dengan OOG kan juga mundur juga kan. Jadi ini sesuai demand yang ada. Kita membangun nggak cuma kilang, tapi integrasi juga sama sama petrochemical," tandasnya.

Kilang Bontang sebelumnya adalah bagian dari enam mega proyek Pertamina yang terdiri dari empat pengembangan kilang existing yakni RDMP serta dua kilang baru GRR Tuban dan Bontang.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi Mahal, RI Sulit Tambah Kilang Untuk Tekan Impor BBM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular