
Wow! Pertamina Dapat Kucuran Rp 46,2 Triliun Buat Kilang Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan dalam waktu dekat ini akan memperoleh kucuran dana segar sebesar US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 46,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.911 per US$).
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan, pendanaan tersebut berasal dari Export Credit Agency (ECA) dan beberapa lembaga keuangan dan ditargetkan transaksi rampung pada bulan Juni ini.
Lantas, untuk apa dana sebesar itu?
Emma menyebut, dana tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan proyek kilang ekspansi, yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur.
"(Progres) masih jalan terus. Malah (RDMP) Balikpapan sebentar lagi kita mau mendapatkan pendanaan dari beberapa ECA dan lenders. Sudah mau closing, fasilitas yang kita peroleh kurang lebih US$ 3,1 miliar," papar Emma saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
"Untuk PSN Balikpapan sudah disiapkan ininya. Bulan ini kita closing dengan para lenders," imbuhnya.
Adapun, Emma juga membeberkan bahwa proyek yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut sudah berprogres hingga 72% dan masih akan terus berjalan hingga saat ini.
"Project masih on track, sudah 72% progresnya," tambah Emma.
Sebelumnya, SVP Strategy & Investment Pertamina Daniel S. Purba mengatakan, proyek RDMP Balikpapan ini sebagian besar akan selesai pada tahun 2023 ini, sehingga bisa mulai uji coba dan beroperasi pada 2024 mendatang.
"Tahun ini kita fokus penyelesaian Kilang Balikpapan. Kilang Balikpapan sebagian akan selesai tahun ini. Saya kira dari targetnya itu kita bisa commissioning pada 2024," ungkapnya di Jakarta, dikutip Senin (27/02/2023).
Perlu diketahui, proyek RDMP Balikpapan ini merupakan proyek ekspansi dari kilang minyak Balikpapan yang sudah beroperasi saat ini. Bila RDMP Balikpapan ini tuntas, maka ini akan menjadi kilang minyak terbesar di Tanah Air. Pasalnya, setelah proyek ini tuntas, kapasitas Kilang Balikpapan akan melampaui kapasitas Kilang Cilacap, kilang dengan kapasitas terbesar saat ini.
Saat ini Kilang Cilacap mengolah 345 ribu barel minyak per hari (bph). Sementara Kilang Balikpapan ini nantinya bisa mengolah minyak mentah sebesar 360 ribu bph, meningkat dari kapasitas Kilang Balikpapan saat ini sebesar 260 ribu bph.
Dari kapasitas olahan minyak mentah tersebut, kilang ini akan memproduksi 319 ribu barel Bahan Bakar Minyak (BBM) per hari, produk Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan juga petrokimia seperti propylene yang merupakan bahan baku plastik.
Selain meningkatkan kapasitas kilang minyak, proyek senilai US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 108 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per US$) ini juga akan meningkatkan kualitas BBM setara standar Euro 5.
Beberapa produk yang dihasilkan antara lain, BBM Solar, Pertamax, Pertalite, Pertadex, dan Avtur. Semua produk BBM akan sesuai standar Euro 5 dengan sulfur di bawah 10 ppm.
Adapun total kapasitas terpasang kilang minyak Pertamina saat ini sebesar 1 juta barel per hari (bph).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Depan Siap-Siap RI Punya Kilang BBM Terbesar!
