Internasional

Gawat! Omicron Makin Ngeri, Sudah Infeksi 38 Negara

Sef, CNBC Indonesia
Minggu, 05/12/2021 06:01 WIB
Foto: Penumpang WNA tengah berjalan saat tiba di ruang kedatangan di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Senin (29/11/2021). Pemerintah memutuskan untuk menambah waktu karantina bagi WNA dan WNI yang masuk ke Indonesia untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian baru, Omicron. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian Covid-19 Omicron sepertinya makin merajalela. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeteksi 38 negara telah kemasukan strain yang pertama kali ditemukan di Afrika ini.

Ini naik signifikan dibanding dua hari lalu, di mana dilaporkan 23 negara telah menemukan kasus. WHO bahkan mengatakan data awal ini menunjukkan bahwa Omicron lebih menular dari Delta.




"Kami memang melihat tingkat pertumbuhan yang meningkat. Kami melihat peningkatan jumlah Omicron yang terdeteksi," kata pimpinan teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove, dikutip dari CNBC International, Minggu (5/12/2021).

"Kini kami memiliki laporan tentang Omicron di 38 negara di enam wilayah WHO."

Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, juga mengatakan hal sama. Ini, kata dia, jelas menunjukkan virus tampaknya menular secara efisien.

"Dan kami melihat itu sebelumnya dengan delta. Jadi sekali lagi, ada hal-hal tertentu yang tidak perlu kita herankan," katanya dikutip media yang sama.

Kesimpulan Terlalu Cepat

Sementara itu, Van Kerkhove juga mengatakan masih terlalu dini menilai tingkat keparahan Omicron. Sebelumnya dikatakan bahwa varian ini cenderung menyerang yang muda dengan gejala yang ringan dibanding dewasa yang lebih tua.

"Ada laporan awal bahwa itu cenderung lebih ringan, tapi ini terlalu cepat," kata Van Kerkhove.

"Setiap orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 apapun variannya akan selalu dimulai dengan penyakit ringan. Jadi mungkin itu akan berhenti di sana dengan penyakit ringan, beberapa orang tentu saja tanpa gejala, tetapi mungkin berhenti dengan penyakit ringan atau mungkin perlu waktu."

Omicron sender pertama kali terungkap di Afrika Selatan (Afsel). Namun diyakini, virus yang masuk kategori variant of concern ini terlebih dulu ditemukan di Bostwana.

Saat ini ada peningkatan rawat inap di Afsel. Tetapi pejabat belum melihat peningkatan risiko kematian.

Van Kerkhove memperingatkan ada bias pelaporan saat ini. Itu bisa mengaburkan seberapa ganas varian ini sebenarnya.

"Sayangnya butuh waktu," tambah Ryan.

"Kami juga melihat itu di gelombang pandemi ini sebelumnya. Ketika tingkat kejadian naik, dibutuhkan satu atau dua minggu untuk menyebabkan penerimaan di rumah sakit dan kematian."

Omicron sendiri terdeteksi tak hanya di Afrika tapi juga Asia, Eropa dan Amerika. Tetangga RI seperti Singapura, Malaysia dan Australia juga mengonfirmasi kemasukan Covid-19 ini.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan