Top! Zona Bebas Covid Kian Meluas, Gelombang 3 Dipukul Mundur

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 03/12/2021 10:10 WIB
Foto: Suasana Ruang Perawatan Covid-19 di RSUD Koja, Jakarta, Senin (30/8/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 Indonesia kini bisa dikatakan cukup terkendali dengan melihat jumlah tambahan kasus harian Covid-19 di Tanah Air kini masih berada di level di bawah 500 kasus per hari, sementara sejumlah negara juga mengalami lonjakan kasus harian.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada tambahan 311 kasus baru dalam kurun waktu Rabu (1/12/2021) pukul 12.00 WIB hingga Kamis (2/12/2021) pukul 12.00 WIB.

Dengan demikian, total kasus konfirmasi positif RI telah mencapai 4.256.998.


Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, ada tambahan 388 orang yang sembuh dari Covid-19. Sehingga jumlah pasien yang sembuh dari penyakit itu tercatat 4.105.352.

Kemudian ada 10 orang yang meninggal akibat Covid-19. Dengan demikian, total yang meninggal mencapai 143.850.

Secara kumulatif, kasus aktif berkurang 87 menjadi 7.796.

Semakin terkendalinya kasus Covid-19 di Tanah Air juga menyebabkan zona hijau alias wilayah yang tidak memiliki kasus Covid-19 semakin bertambah.

Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, jika pada minggu sebelumnya hanya terdapat 37 kabupaten kota zona hijau, kini jumlahnya menjadi 53 kabupaten kota.

Adapun zona merah tak lagi terdeteksi di sejumlah wilayah secara berturut-turut dalam dua bulan terakhir. Sementara itu, zona oranye tak lagi terlihat dalam satu bulan terakhir.

Sementara itu, zona kuning atau wilayah risiko rendah terus berkurang. Jika pada minggu sebelumnya mencapai 477 kabupaten kota, kini menjadi 461 kabupaten kota.

Adapun puluhan kabupaten/kota yang mayoritasnya berada di zona hijau berpusat di luar Jawa Bali. Sementara mayoritas daerah di pulau Jawa Bali, masih berada di level zona kuning.

Bila protokol kesehatan terus ditingkatkan dan pemerintah memperketat pengawasan, terutama kedatangan warga dari luar negeri akibat mulai munculnya varian Omicron di sejumlah negara, semoga kasus Covid-19 di Tanah Air tetap bisa terkendali dan prediksi Gelombang ketiga Covid-19 tidak terjadi.

Sebelumnya, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) memprediksi bahwa gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia bisa datang secara tiba-tiba.

Dewan Pakar IAKMI Hermawan Saputra mengatakan, prediksi tersebut dengan melihat kondisi mobilitas warga saat ini sudah hampir kembali seperti keadaan sebelum pandemi.

Menurutnya, kondisi ini berpotensi besar menjadi akar penularan virus Corona yang masif di masyarakat. Apalagi, lanjutnya, saat ini kebijakan pemerintah juga sudah tidak merepresentasikan lagi kampanye menjaga jarak. Ia bahkan menyebut, kemungkinan akan muncul mutasi Covid-19.

"Hemat kami akan ada suatu waktu yang sporadis, unpredictable, bisa jadi karena kekhawatiran kami, kasus Covid-19 itu meledak tiba-tiba boleh jadi karena adanya mutasi virus baru yang kemudian adanya keramaian, penularannya semakin cepat," kata Hermawan belum lama ini.

Hermawan belum bisa memastikan kapan potensi ledakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi. Namun, apabila berkaca pada pengalaman sebelumnya, lonjakan kasus terjadi pada libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan juga Idul Fitri.

Oleh karena itu, menurutnya kondisi ini tak menutup peluang Indonesia bisa mengalami lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan pada akhir 2021 atau bahkan awal 2022. Lonjakan kasus Covid-19 itu menurutnya berasal dari akumulasi mobilitas warga yang tak terbendung saat ini.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan