Sedert Jurus Agar RI Tak Terjebak Middle Income Trap

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Kamis, 02/12/2021 18:30 WIB
Foto: natanael

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia diharapkan bisa keluar dari middle income trap sebelum 2045. Saat ini baru 20 negara yang berhasil keluar dari middle income trap, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang masih berada dalam kelompok tersebut.

Professor of Banking and Finance London School of Economics dan penulis buku The Great Demographic Reversal: Ageing Societies, Charles Goodhart Emeritus, mengatakan untuk keluar dari middle income trap dibutuhkan kombinasi dalam administrasi, hingga tata kelola secara komprehensif.

"Kombinasi berbagai kemampuan, termasuk administrasi, tata kelola yang baik, pendidikan, modal pertumbuhan, tenaga kerja terdidik, pemerintah yang efektif dan tidak korupsi," ungkap Charles dalam webinar yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute, bedah buku: Road To Presidency G20, "The Economy Under Uncertainty", Kamis (2/12/2021).


Charles mengungkapkan hal tersebut akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, termasuk dalam standar ekonomi. Selain itu, untuk tata kelola seharusnya bukan hanya dibebankan kepada pemerintah, namun juga tenaga kerja yang berpendidikan. Jika komponen tersebut bisa digabungkan menurutnya masa depan Indonesia akan sangat cerah.

Di sisi lain, menurut Charles kesetaraan juga penting dalam menjaga tenaga kerja yang berpendidikan. Meski demikian dia mengakui, masalah kesetaraan tidak dapat diselesaikan secara singkat. Dia optimis dalam jangka panjang kesetaraan akan jadi tren sehingga generasi muda lebih baik dan tidak terjebak dalam middle income trap.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menekankan tantangan agar Indonesia tidak terjebak lama dalam zona upper middle income. Menurutnya, telah banyak negara yang menjadi upper middle income dan tidak pernah naik peringkat lagi menjadi high middle income. Bahkan ada negara yang selama 30 tahun terjebak menjadi upper middle income.

Selama ini tidak banyak negara yang bisa keluar dari negara upper middle income dan menjadi negara berpenghasilan tinggi. Oleh karenanya, Indonesia harus berapa maksimal dengan mencontoh negara tersebut agar tidak terjebak di upper middle income.

"Hanya sedikit negara mampu melewati level middle income akhirnya jadi high income seperti Singapura, Korea Selatan. Itu exceptional bisa naik jadi high income country, bahkan Malaysia, Brazil, Tiongkok hingga Thailand masih belum lewat middle income," jelasnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Optimalisasi Kapasitas Asuransi Masih Jadi Tantangan RI