8 Fakta Varian Covid Omicron, Apa Sudah Masuk RI?

Thea Fathanah Arbrar, CNBC Indonesia
Selasa, 30/11/2021 08:55 WIB
Foto: Omicron sars-CoV-2. (REUTERS/DADO RUVIC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron, yang pertama kali dilaporkan salah satu negara di Afrika Selatan (Afsel), menjadi kekhawatiran baru dunia di tengah lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga resmi memasukkan omicron menjadi variant of concern atau VOC (varian yang mengkhawatirkan). Omicron dilaporkan memiliki banyak strain atau mutasi dibandingkan varian Alpha, Beta dan Delta dan dianggap sangat menular.


Akibatnya banyak negara sepakat memperketat karantina serta menangguhkan sementara perjalanan dari beberapa negara di wilayah Afsel. Berikut adalah fakta-fakta singkat Omicron, seperti yang dibagikan oleh para ilmuwan dan dikutip dari berbagai sumber.

1. Asal-usul Omicron

Saat ini tidak jelas dari mana varian itu berasal. Tetapi profesor ahli epidemiologi Afsel, Salim Abdool Karim mengatakan Omicron pertama kali dijelaskan di Botswana dan tak lama kemudian di Afsel.

Dilansir dari AFP, para ilmuwan Afsel kemudian mengumumkan penemuan itu pada 25 November. Pada saat itu kasus telah terdeteksi di Hong Kong.

Beberapa hari kemudian setidaknya 11 negara, termasuk Israel, Belgia, Inggris, Belanda, Italia, Kanada dan Portugal, telah menemukan infeksi dengan varian tersebut di negara masing-masing.

2. Mutasi Omicron Lebih Banyak dari Varian Sebelumnya

Para ilmuwan menemukan varian baru Omicron memiliki konstelasi mutasi yang sangat tidak biasa pada 23 November. Beberapa mutasi sudah diketahui, mempengaruhi transmisibilitas dan penghindaran kekebalan, tetapi banyak mutasi lain yang belum diketahui.

"Varian baru sangat berbeda karena memiliki jumlah mutasi yang tinggi ... beberapa di antaranya mengkhawatirkan dan mungkin terkait dengan potensi pelepasan kekebalan dan penularan yang lebih tinggi," kata WHO, Senin (29/11/2021).

Sementara Profesor Mosa Moshabela, Wakil Rektor Riset dan Inovasi di Universitas KwaZulu-Natal mengatakan Omicron memiliki mutasi terbanyak yang pernah mereka temukan hingga saat ini.

"Beberapa dari mutasi ini telah kita lihat sebelumnya seperti di Delta dan Beta, tetapi yang lain baru bagi para ilmuwan dan kita tidak tahu apa kombinasi dari mutasi-mutasi itu akan diterjemahkan," katanya.

Ahli virologi terkemuka Tulio de Oliveira mengatakan ada sekitar 50 mutasi secara keseluruhan, termasuk 30 pada protein lonjakan, fokus sebagian besar vaksin karena itulah yang memungkinkan virus memasuki sel.

3. Cara Penularan Omicron

Statistik resmi menunjukkan bahwa hampir tiga perempat dari kasus Covid-19 yang dilaporkan di Afsel dalam beberapa hari terakhir didorong oleh varian baru omicron.

Meski tidak semuanya merupakan kasus Omicron, tingkat positif Covid-19 harian naik pekan lalu dari 3,6% pada Rabu (24/11/2021) menjadi 6,5% pada Kamis (25/11/2021), dan pada Minggu (28/11/2021) mencapai 9,8%. Diperkirakan jumlah sebenarnya dari infeksi harian bisa tiga kali lipat menjadi sekitar 10.000 pada akhir minggu ini.

"Beberapa mutasi yang diekspresikan sebelumnya terbukti memungkinkan virus menyebar dengan mudah dan cepat, dan karena itu kami menduga (varian baru) akan menyebar dengan cepat," kata Profesor Mosa Moshabela.

WHO juga memperingatkan akan adanya lonjakan infeksi Covid-19 di masa mendatang dan kekhawatiran dapat memiliki 'konsekuensi parah' pada beberapa area akibat varian baru, yang kemungkinan akan menyebar lebih luas dan menimbulkan risiko global 'sangat tinggi'.

"Mengingat mutasi ini memiliki potensi mampu melawan sistem kekebalan yang terbentuk, ada kemungkinan potensi penyebaran omicron lebih lanjut di tingkat global," tulis WHO dalam penjelasan teknis kepada 194 negara anggotanya seperti dikutip dari CNBC International, Senin (29/11/2021).

Halaman 3>>


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Kejagung Tetapkan Bos Sritex Iwan Kurniawan Jadi Tersangka Korupsi

Next Page
Halaman 2
Pages