
8 Fakta Varian Covid Omicron, Apa Sudah Masuk RI?

4. Kekebalan dan Keparahan Varian Baru
Beberapa mutasi genetik yang ditunjukkan oleh virus diketahui memungkinkan virus menghindari kekebalan. Namun, masih belum jelas apa dampaknya terhadap perlindungan yang diberikan oleh vaksin.
"Tapi berdasarkan apa yang kita ketahui, vaksin harus bertahan dengan baik dalam hal mencegah rawat inap dan penyakit parah karena bergantung pada kekebalan sel-T dan kurang pada antibodi," kata epidemiolog Salim Abdool Karim.
Adapun tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh varian tersebut, para ilmuwan mengatakan belum ada cukup data.
5. Gejala Omicron Menurut Dokter Penemu
Dr Angelique Coetzee merupakan dokter pertama di Afsel yang melaporkan adanya gejala dari varian baru corona B.1.1.529 atau Omicron.
Gejala yang tidak biasa tetapi termasuk ringan muncul pada beberapa pasien yang dirawat di kliniknya, yang berada di ibu kota Pretoria. Ini terjadi sejak awal November lalu.
Dalam sebuah wawancara, Coetzee memaparkan jika para pasien muncul dengan gejala Covid-19 yang "tidak langsung masuk di akal". Para pasien termasuk orang-orang muda dari berbagai latar belakang dan etnis datang dengan kelelahan hebat, bahkan ada seorang anak berusia enam tahun dengan denyut nadi yang sangat tinggi.
Namun tidak ada satupun yang menderita kehilangan rasa atau bau alias anosmia. Padahal ini gejala biasa Covid-19.
"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," kata Coetzee, dokter umum selama 33 tahun yang juga memimpin Asosiasi Medis Afsel, dikutip dari The Telegraph, dikutip Senin (29/11/2021).
6. Negara yang Deteksi Omicron
Negara-negara di seluruh dunia berlomba untuk mengidentifikasi berapa banyak kasus varian Omicron Covid-19 yang mereka miliki. Berikut daftar tempat yang melaporkan kasus sejauh ini, dikutip dari CNN International.
Australia (2 kasus), Austria (1), Belgia (1), Botswana (19), Kanada (3), Republik Ceko (1), Denmark (2), Jerman (3), Hong Kong (3), Israel (1), Italia (1), Belanda (13), Portugal (13), Afsel (77), Spanyol (1) dan Inggris Raya (9).
7. Negara-negara Perketat Aturan Masuk
Akibat varian baru, banyak negara sepakat memperketat karantina serta menangguhkan sementara perjalanan dari beberapa negara di wilayah Afrika selatan. Ini termasuk Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Lesotho, Eswatini, Zambia, Seychelles dan Malawi.
Arab Saudi, Australia, Inggris, Singapura, Malaysia, Israel, Jepang, Jerman, Italia, Kuwait, Amerika Serikat (AS), India, Kanada, Thailand, Oman, serta negara-negara tergabung dalam Uni Eropa.
Indonesia juga termasuk yang melarang perjalanan dari Afsel terkait varian Omicron. Dalam Surat Edaran Nomor IMI-0269.GR.01.01 Tahun 2021 yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berisi Pembatasan Sementara Orang Asing yang Pernah Tinggal dan atau Mengunjungi Wilayah Beberapa Negara Tertentu untuk Masuk Wilayah Indonesia dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Varian Baru COVID-19 B.1.1.529.
Di dalam surat itu tertulis penolakan masuk sementara ke wilayah Indonesia untuk orang asing yang pernah tinggal dan atau mengunjungi wilayah Afrika Selatan. Negara lain yang masuk dalam kategori ini adalah Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria.
Kebijakan itu berlaku pada pelaku perjalanan dari negara-negara tersebut dalam kurun waktu 14 hari sebelum masuk Indonesia. Visa kunjungan dan visa tinggal terbatas juga ditangguhkan sementara bagi warga negara Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria.
Namun terdapat pengecualian dalam kebijakan ini. Yakni untuk warga asing yang akan ikut dalam pertemuan terkait Presidensi Indonesia G20.
8. Sudah Masuk RI?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah memastikan bahwa varian tersebut belum ditemukan di Indonesia. "Sampai sekarang belum teramati adanya varian Omicron," tegas Budi.
Namun, data Kantor Kesehatan Pelabuhan menunjukkan bahwa ada peningkatan mobilitas pelaku perjalanan luar negeri dari sejumlah negara yang terkonfirmasi dan kemungkinan terjangkit oleh omicron.
Hal tersebut terungkap dalam dokumen Kementerian Kesehatan yang di bawa dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Penanganan Pandemi: Menghadapi Omicron, seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (30/11/2021).
Pelaku perjalanan internasional dari Hong Kong pada bulan November ini mencapai 928 orang. Hong Kong sendiri menjadi wilayah pertama di luar Afrika yang menemukan kasus konfirmasi Omicron.
Kemudian, disusul oleh Italia sebanyak 470 orang, Inggris 206 orang, Afrika Selatan, 116 orang, Belgia 86 orang, Ceko 26 orang, Israel 5 orang, dan Botswana 1 orang.
Selain itu, Indonesia juga ternyata sudah kemasukan pelaku perjalanan internasional dari negara yang kemungkinan terjangkit oleh omicron sepanjang November ini.
Pelaku perjalanan internasional dari Jerman menjadi yang terbanyak mencapai 550 orang, Belanda 494 orang, Austria 95 orang, Denmark 42 orang, dan Lesotho 1 orang.
Sebagai informasi, ini merupakan data yang dihimpun oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan hingga 26 November 2021.
(sef/sef)[Gambas:Video CNBC]