
Berkat Xi Jinping, Harga Batu Bara 'Terbang' 26% Lebih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara ternyata masih kuat nanjak. Harga si batu hitam kini membukukan kenaikan selama delapan hari beruntun.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 184,5/ton. Naik 0,54% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kenaikan ini menggenapi tren pertumbuhan harga batu bara menjadi delapan hari berturut-turut. Selama delapan hari tersebut, harga melesat 26,59%, Luar biasa...
Setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan lonjakan harga batu bara. Satu, setelah menyentuh titik puncak pada 5 Oktober 2021, di mana harga mencapai US$ 280/ton, harga komoditas ini jatuh hingga ke US$ 137,1/ton pada 2 November 2021. Ada koreksi 51,03%.
Selepas 2 November 2021, harga batu bara cenderung naik dan puncaknya terjadi kemarin dengan harga menyentuh US$ 184,5/ton. Jadi dari 2 November 2021 hingga kemarin, harga sudah naik 34,57%.
Betul harga batu bara sudah melejit 34% lebih. Namun ingat, harga sempat ambrol lebih dari 51%. Jadi ruang bagi batu bara untuk mencetak technical rebound masih terbuka.
Dua, ada harapan permintaan batu bara akan naik, utamanya di China. Sektor properti di Negeri Panda, yang sedang babak belur dihajar krisis utang, mendapat stimulus dari pemerintah. Misalnya, pemerintahan Presiden Xi Jinping memerintahkan perbankan untuk menggenjot penyaluran kredit ke sektor properti untuk mengurangi tekanan arus kas Evergrande cs.
Kebangkitan sektor properti akan meningkatkan kebutuhan terhadap baja. Industri baja adalah industri yang padat energi, dan sumber energi itu datang dari batu bara.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kemarin Ambles, Harga Batu Bara Hari Ini Bangkit
