Sri Mulyani Was-Was Vaksinasi Tidak Merata, Ada yang Baru 5%

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Kamis, 25/11/2021 14:55 WIB
Foto: Buka-bukaan Sri Mulyani & Fokus Presidensi G20 Indonesia 2022 (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19, vaksinasi menjadi salah satu hal penting untuk menghindari ancaman mutasi baru virus corona. Sayangnya, distribusi vaksinasi di seluruh dunia tidak merata.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mencemaskan, dampak yang bisa ditimbulkan jika vaksinasi tidak merata di seluruh dunia, yang bisa menimbulkan proses pemulihan ekonomi yang tidak merata.


Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, di negara maju, vaksinasi sudah mencapai 70% populasi.

Sementara di negara-negara berkembang atau negara miskin masih di bawah 40%. Bahkan, kata dia ada negara yang baru mencapai 5%.

"Waktu di Roma kemarin bahkan ada negara yang baru 5% atau di bawah 10% populasinya divaksin. Ini karena yang kita hadapi penyakit, tentu akan selalu menimbulkan ancaman mutasi baru yang akan mengancam proses pemulihan ekonomi bersama," ujarnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia TV, Kamis (25/11/2021).

Padahal, kata Sri Mulyani seharusnya dunia sudah bisa memproduksi vaksin yang cukup untuk di atas 50%. Namun, terkendala dengan distribusi.

Oleh karena itu, menurut Sri Mulyani negara-negara yang tergabung dalam G20 telah sepakat untuk membantu suplai vaksin Covid-19 bagi negara miskin demi pemulihan ekonomi yang merata.

Di Indonesia sendiri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan 70% dari keseluruhan penduduk sudah divaksinasi Covid-19 sebelum akhir tahun 2021. Saat ini sedang dikebut penyuntikan 2 juta dosis per hari.

Dari sisi Covid-19 dan ekonominya, Indonesia juga diklaim Sri Mulyani relatif baik dibanding negara lain. Di saat negara lain telah mengalami lonjakan kasus, pemerintah Indonesia berusaha untuk tetap bisa menekannya sehingga kegiatan ekonomi mulai bangkit lagi terlihat dari konsumsi, investasi, hingga ekspor yang tumbuh pesat.

"Indonesia dengan berbagai langkah PPKM telah menurunkan saat ini kasus di bawah 300. Ini sangat rendah untuk penduduk di atas 267 juta orang," tuturnya.

Sementara di negara 4 musim sekarang sedang menghadapi kenaikan Covid-19. "Artinya meskipun vaksinasi sudah dilakukan kita harus tetap melakukan protokol kesehatan," jelasnya.

"Kita harus tetap bisa mengendalikan Covid namun ini tidak berarti upaya pemulihan ekonomi jadi nomor dua. Kita tetap bisa mendorong pemulihan ekonomi. Luar biasa mendorong dan memulihkan ekonomi Indonesia," kata Sri Mulyani melanjutkan.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini