Internasional

Astaga! Ekonomi Eropa Kini Terancam, Kenapa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 25/11/2021 14:30 WIB
Foto: Bank Sentral Eropa (REUTERS/Alex Domanski)

Jakarta, CNBC Indonesia - Melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa membawa bencana baru. Dengan langkah-langkah penguncian (lockdown) dan juga musim dingin yang semakin dekat, Benua Biru saat ini terancam krisis ekonomi.

Dalam analisis terbaru yang dilakukan IHS Markit, Eropa terutama zona euro, saat ini dalam posisi yang kurang baik. Ini terlihat dari Austria yang mengambil tindakan lockdown total dan juga ledakan infeksi di Jerman, ekonomi terbesar benua itu.


"Tidak mungkin mencegah zona euro menderita pertumbuhan yang lebih lambat pada kuartal keempat, terutama karena meningkatnya kasus virus yang tampaknya akan menyebabkan gangguan baru pada ekonomi pada bulan Desember," kata Kepala Ekonom Bisnis IHS Markit, Chris Williamson dikutip Kamis (25/11/2021).

Hal yang sama juga disampaikan ekonom Eropa di Capital Economics, Jessica Hinds. Ekonomi Eropa bisa mandek pada akhir tahun apalagi jika Jerman juga mengambil langkah penguncian.

"Kita kemungkinan akan melihat beberapa pukulan terhadap aktivitas ekonomi seperti meningkatnya jumlah kasus membuat konsumen lebih takut dan pemerintah memerlukan (penyaringan) Covid yang lebih ketat untuk berbagai kegiatan," kata Hinds.

Di sisi lain, ekonom Eropa di Bank of America, Ruben Segura-Cayuela, mengatakan bahwa perlu lebih banyak data untuk menilai apa arti pembatasan di Eropa bagi perekonomian kawasan. Hal ini diakibatkan dampak ekonomi dalam pandemi yang telah dipahami pelaku usaha dan konsumen.

"Kami tahu akan ada reaksi, kami hanya tidak tahu apakah itu akan menjadi besaran yang sama," katanya.

"Saya berasumsi, berdasarkan apa yang telah kita lihat selama beberapa bulan terakhir, (dampak ekonomi) itu akan menjadi lebih kecil."

Saat ini, laju infeksi Covid-19 di Eropa memang masih sangat tinggi. Kemarin, Jerman kembali mencatat rekor baru kasus harian dengan 66.884 kasus baru. Ini merupakan lompatan besar kasus baru, setelah Selasa negeri itu mencatat 45.326 infeksi.

Sementara itu, menurut bank data Reuters,  kurva kasus per negara Eropa telah menunjukkan lonjakan data yang signifikan bila dibandingkan dengan pada awal Oktober lalu. Belanda saat ini berada di level 20 ribu kasus per hari, jauh dari pada awal Oktober lalu yang mencatatkan hanya 1.800 hingga 2.000 kasus saja perhari.

"Ini merupakan lonjakan lebih dari 11 kali," tulis media itu.

Eropa sangat terpukul oleh pandemi pada tahun 2020. Output ekonomi turun 6,3% di zona euro dibandingkan dengan penurunan 3,4% di Amerika Serikat.

Meski begitu, wilayah tersebut sempat pulih dalam beberapa bulan terakhir karena tingkat vaksinasi telah melonjak. Produk domestik bruto di zona euro naik 2,2% antara Juli dan September dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.


(tps/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan