Internasional

Nyata, Manusia Siapkan Misi Armaggeddon Hancurkan Asteroid

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 November 2021 20:23
Asteroid Psyhe 16. (Photo : Photo Courtesy of NASA/Newsmakers)
Foto: Asteroid Psyhe 16. (Photo : Photo Courtesy of NASA/Newsmakers)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bak film Armaggeddon yang tersohor, Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) meluncurkan misi untuk menghancurkan asteroid. Uji coba ini dilakukan sebagai persiapan jika umat manusia perlu menghentikan batu ruang angkasa raksasa yang mendekati planet Bumi.

Meski terdengar seperti fiksi ilmiah, sebuah proyek Double Asteroid Redirection Test (DART) atau Tes Pengalihan Asteroid Ganda, sedang disiapkan sebagai eksperimen pembuktian yang bakal nyata dilakukan umat manusia untuk mencegah Bumi dihantam asteroid yang bisa mengancam kehidupan.

"Apa yang kami coba pelajari adalah bagaimana menangkis ancaman," kata ilmuwan top NASA Thomas Zuburchen tentang proyek DART senilai US$ 330 juta.

Dilansir dari Al Jazeera, ini meluncur di atas roket SpaceX dari Vandenberg Space Force Base di California pada Selasa (23/11/2021) pukul 22:21 waktu setempat.

Tujuan diluncurkannya DART untuk sedikit mengubah lintasan Dimorphos, yakni "bulan kecil" dengan lebar sekitar 160 meter (525 kaki) yang mengelilingi asteroid yang jauh lebih besar disebut Didymos berdiameter 762 meter (2.500 kaki). Pasangan ini mengorbit Matahari bersama-sama.

Probe DART, yang merupakan kotak seukuran lemari es besar dengan panel surya berukuran limosin di kedua sisinya, akan menabrak Dimorphos dengan kecepatan lebih dari 24.000 kilometer per jam (15.000 mil per jam).

Dampak dari diluncurkannya DART akan terjadi pada kuartal ketiga 2022, ketika sistem asteroid biner berjarak 11 juta kilometer (6,8 juta mil) dari Bumi.

Asteroid yang dimaksud tidak menimbulkan ancaman bagi planet Bumi. Benda luar angkasa ini termasuk dalam kelas benda yang dikenal sebagai Near-Earth Objects (NEOs), yang mendekat dalam jarak 48 juta kilometer (30 juta mil).

Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA paling tertarik pada yang berukuran lebih dari 140 meter (460 kaki), yang memiliki potensi untuk meratakan seluruh kota atau wilayah dengan energi berkali-kali lipat dari rata-rata bom nuklir.

Ada 10.000 asteroid dekat Bumi yang diketahui berukuran atau lebih besar, tetapi tidak ada yang memiliki peluang signifikan untuk menabrak Bumi dalam 100 tahun ke depan. Namun para ilmuwan berpikir masih ada 15.000 objek seperti itu yang menunggu untuk ditemukan.

Para ilmuwan memperkirakan asteroid 140 meter menyerang sekali setiap 20.000 tahun. Asteroid yang berukuran 10 km (6 mil) atau lebih lebar, seperti yang melanda 66 juta tahun lalu dan menyebabkan kepunahan sebagian besar kehidupan di Bumi, termasuk dinosaurus, terjadi setiap 100-200 juta tahun.

DART adalah yang terbaru dari beberapa misi NASA beberapa tahun terakhir untuk mengeksplorasi dan berinteraksi dengan asteroid, sisa-sisa batuan primordial dari pembentukan tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu.

Bulan lalu, NASA meluncurkan penyelidikan dalam perjalanan ke kluster asteroid Trojan yang mengorbit di dekat Jupiter, sementara pesawat ruang angkasa OSIRES-REx sedang dalam perjalanan kembali ke Bumi dengan sampel yang dikumpulkan Oktober lalu dari asteroid Bennu.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Robot Penjelajah NASA Bermasalah di Mars, Ada Alien?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular