Janji Jokowi: Tahun Depan RI Surplus Dagang Sama China

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Rabu, 24/11/2021 11:48 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo dalam Acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan mulai tahun depan neraca perdagangan Indonesia dengan China tidak lagi defisit. Bagaimana caranya?

China adalah negara mitra dagang utama Indonesia. Pada 2020, Indonesia membukukan defisit perdagangan sebesar US$ 7,86 miliar dengan Negeri Tirai Bambu. Kali terakhir Indonesia menikmati surplus kala berdagangan dengan China adalah pada 2007

"Khusus RRT (Republik Rakyat Tiongkok), yang dulu defisit tahun depan sudah surplus," tegas Jokowi dalam pidato di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, Rabu (24/11/2021).


Caranya, lanjut Jokowi, Indonesia harus mengekspor produk-produk bernilai tambah yang harganya lebih mahal. Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan ekspor komoditas mentah, harus diolah menjadi barang jadi atau setengah jadi.

Kepala Negara mencontohkan nikel. Saat Indonesia masih mengizinkan ekspor nikel mentah, nilainya sekitar US$ 1,1 miliar. Namun saat ekspor nikel mentah dilarang, industri pengolahan komoditas itu tumbuh dan menghasilkan ekspor sekitar US$ 20 miliar tahun ini.

"Kalau nanti bauksit disetop, nilainya akan melompat ke angka kurang lebih US$ 20-23 miliar. Bayangkan, diindustrilisasikan, dihilirisasikan di negara kita," kata Jokowi.


(aji/aji)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspor Batu Bara RI ke China Turun Hingga 15%