Jreng.. Jokowi Minta Tahun Depan RI Stop Ekspor Bauksit!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
24 November 2021 11:41
Presiden Joko Widodo dalam Acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Presiden Joko Widodo dalam Acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung rencana untuk menghentikan ekspor bauksit, tembaga, hingga timah, setelah sebelumnya Indonesia sukses menghentikan ekspor bijih nikel per 1 Januari 2020 lalu.

Jokowi menegaskan ke depannya Indonesia tidak akan lagi mengekspor barang-barang mentah. Bahkan, dia meminta agar tahun depan Indonesia bisa setop ekspor bauksit.

"Kemudian yang ingin kita lanjutkan transformasi ekonomi tidak boleh berhenti, reformasi struktural tidak boleh berhenti, karena ini basic setelah memiliki infrastruktur. Tidak boleh lagi yang namanya ekspor bahan-bahan mentah, raw material, ini stop, udah stop, mulai dari nikel, mungkin tahun depan itung-itungan stop ekspor bauksit, tahun depannya lagi bisa stop tembaga, tahun depan lagi stop timah," tuturnya dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, Rabu (24/11/2021).

Jokowi meminta agar bahan-bahan mentah ini diproses terlebih dahulu dalam bentuk setengah jadi atau barang jadi, sehingga bernilai tambah. Dia mencontohkan, saat menghentikan ekspor bijih nikel, pada tiga sampai empat tahun lalu ekspor nikel Indonesia hanya bernilai US$ 1,1 miliar, tapi tahun ini diperkirakan meloncat menjadi US$ 20 miliar.

"Karena stop nikel dari Rp 15 triliun melompat jadi Rp 228 triliun. Ini akan memperbaiki neraca pembayaran, neraca transaksi pembayaran membaik," ungkapnya.

Dia mengatakan, pada 2018 neraca perdagangan masih defisit US$ 18,41 miliar, tapi tahun ini hingga Oktober 2021 defisit menurun menjadi US$ 1,5 miliar, khusus ke China.

"Yang dulu defisit, tahun depan sudah surplus dengan RRT (China). Artinya, barang kita akan lebih banyak masuk dengan nilai yang lebih baik dari sebelumnya. Ini baru urusan nikel disetop," pungkasnya.

"Kalau nanti bauksit disetop, nilainya akan kurang lebih sama, akan melompat ke angka-angka kurang lebih US$ 20-23 miliar. 1,2,3,4 komoditas, bayangkan diindustrialisasikan, dihilirisasikan di negara kita meskipun kita memang digugat di WTO, gak masalah," lanjutnya.

"Saya sampaikan di G20, dengan EU, dengan negara-negara Eropa, kita tidak ingin mengganggu kegiatan produksi mereka kok, silahkan, kita terbuka, kita tidak tertutup. Kalau ingin nikel silahkan, tapi datang bawa pabriknya ke Indonesia, bawa industri ke Indonesia, bawa teknologi di Indonesia," pungkasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Gugat RI Soal Larang Ekspor Nikel, Jokowi: Kita Lawan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular