Internasional

Covid Eropa Makin Ngeri! WHO Warning, Faskes Mulai Kritis

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 24/11/2021 07:33 WIB
Foto: Petugas penyelamat membawa pasien perawatan intensif Covid 19 dari helikopter penyelamat udara ke kendaraan ambulans di lapangan olahraga di Herrsching, Jerman, Jumat, 19 November 2021. (Matthias Balk/dpa via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali memberikan peringatan keras bagi negara-negara Eropa. Badan PBB itu menyebut bahwa kematian akibat Covid di Benua Biru bisa menembus angka 2 juta pada Maret mendatang.

Dalam laporan terbaru, WHO mengatakan bahwa saat ini angka kematian di benua itu mencapai 4.200 kasus per harinya. Ini dua kali lipat bila dibandingkan dengan September lalu, di mana secara kumulatif, Eropa telah mencatatkan 1,5 juta kematian.


"Pada tren saat ini, jumlah kematian kumulatif di kawasan itu akan melampaui 2,2 juta pada 1 Maret," katanya dikutip The Guardian, Rabu, (24/11/2021).

Kondisi kematian sendiri sudah terlihat mulai menanjak di beberapa negara. Di Rumania misalnya, rumah sakit (RS) dilaporkan sudah mulai tak mampu menampung pasien yang meninggal dunia. Bahkan, korban meninggal harus ditempatkan sementara di koridor rumah sakit akibat penumpukan di kamar mayat.

"Saya tidak pernah berpikir, ketika saya memulai pekerjaan ini, bahwa saya akan hidup melalui sesuatu seperti ini," kata perawat RS Claudiu Ionita kepada CNN International.

"Saya tidak pernah berpikir bencana seperti itu bisa terjadi, bahwa kami akhirnya mengirim seluruh keluarga ke kuburan mereka."

Sementara itu kondisi fasilitas kesehatan di beberapa negara juga dilaporkan mulai kewalahan. Pada Selasa lalu, (23/11/2021), Belanda mulai menransfer beberapa pasien Covid untuk mendapatkan perawatan di ICU Jerman. Ini mengikuti Negara Bagian Bavaria Jerman yang juga sempat mentrasfer pasien ke Italia.

"Seorang pasien dipindahkan dengan ambulans dari Rotterdam ke sebuah rumah sakit di Bochum, sekitar 240 km timur, pada Selasa pagi, dan satu lagi akan menyusul di kemudian hari," kata otoritas kesehatan Negeri Kincir Angin itu.

Beberapa negara sebenarnya sudah mulai mempertimbangkan pemberlakuan penguncian. Langkah ini sendiri telah dilakukan Austria, Slovakia, dan Republik Ceko.

Meski begitu, banyak warga yang menolak rencana penguncian ini. Warga mulai turun ke jalan di Belanda, Belgia, Italia, dan Kroasia untuk memprotes rencana itu. Demonstrasi itupun sempat berubah menjadi kerusuhan besar, dengan beberapa fasilitas umum dan juga kendaraan dibakar massa.


(tps/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Belanda Curi Kekayaan RI Rp 504 T - Jetstar Asia Gulung Tikar