'Kiamat' Kontainer Makin Jadi, Bisnis Dalam Negeri Terganggu!

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
23 November 2021 18:45
Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (CNBC Indonesia/ Muhammad Tri Susilo) Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga sewa kontainer mahal tidak hanya terjadi untuk pengangkutan ekspor, namun dari dalam negeri juga dilaporkan semakin mahal. Permasalahan rantai pasok saat ini menjadi kendala bagi pelaku usaha di dunia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan saat ini yang terjadi bukan hanya krisis kontainer tapi ruang kapal semakin terbatas. Jadi yang terjadi adalah krisis ruang kapal.

"Jadi mau tidak mau berimbas dalam negeri, namun demikian Kemenhub akan terus berusaha memberikan ruang terutama untuk pengusaha menengah ke bawah melalui Toll Laut yang bekerjasama dengan BRI membuat sistem penjualan langsung grosir. Sehingga mereka yang hanya mengirim 3 ton - 4 ton bisa disatukan," katanya dalam webinar, Selasa (23/11/2021).

Budi menjelaskan krisis ruang kapal ini terjadi di pelayaran domestik. Dimana angkutan tertentu menipis sehingga ruang kapal berkurang sehingga harga naik.

Selain itu Budi mengatakan kelangkaan kontainer yang terjadi di tingkat internasional terjadi karena mogok yang dilakukan di Eropa dan Amerika serikat hingga terganggunya rantai pasok karena pandemi. Sehingga banyak kapal pengangkutan dan kontainer yang tertahan di dua daerah itu.

"Celakanya dimanfaatkan oleh internasional shipping line. Mereka memberikan ruang kapal yang terbatas pula," katanya.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan kenaikan dalam negeri harus jujur, karena ada kapal besar milik Indonesia disewakan ke perusahaan pelayaran internasional karena ruang kapal internasional menipis.

"Ini harus jujur karena ada beberapa kapal dengan kapasitas 2.000 - 3.000 sekarang disewakan ke luar. otomatis karena di luar butuh lebih banyak dampaknya dalam negeri kita shortage dan mengalami kenaikan," katanya.

Yukki mengatakan beberapa industri masih bisa untuk bertahan melakukan pengiriman, namun untuk pengusaha kecil tentu berat untuk melakukan pengiriman. Namun disisi lain dia tidak menyalahkan pemilik kapal karena hukum permintaan berlaku.

"Ada yang bisa sewakan kapal ke luar ya kita nggak bisa salahkan juga karena terjadi supply dan demand. Otomatis (dalam negeri) terjadi kenaikan rate," katanya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Krisis Kontainer, Acak-Acak Stok Mainan Anak di Dunia!


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading