Internasional

Awas! Biden Umumkan Senjata Baru AS 'Kebiri' Minyak Hari Ini

sef, CNBC Indonesia
Selasa, 23/11/2021 10:08 WIB
Foto: AP/Evan Vucci

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akan segera mengumumkan secara resmi rencana untuk memanfaatkan Cadangan Minyak Strategis (SPR) untuk mendinginkan krisis energi, terutama kenaikan harga minyak. Pemerintah Presiden Joe Biden disebut akan melakukannya Selasa (23/11/2021) ini.

Sebelumnya Biden memang sudah melobi negara-negara Asia, Jepang, Korea Selatan (Korsel), India serta China untuk melepas cadangan minyaknya. Ini dilakukan setelah OPEC dan sekutu menolak permintaan Washington dan negara konsumen lain untuk meningkatkan produksi karena permintaan yang meningkat.


Hal ini bukan tanpa alasan. Biden menghadapi tekanan di dalam negeri karena harga bensin yang tinggi dan harga barang-barang konsumsi lain di tengah pemulihan pandemic Covid-19. Ini akan menjadi ancaman baginya dan partainya Demokrat, menjelang pemilihan kongres tahun depan.

"Apa yang disebut 'swap' dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS akan diumumkan pada Selasa dalam sebuah langkah yang dikoordinasikan dengan beberapa negara," kata sumber itu, dikutip Reuters.

Namun sayangnya sumber itu tidak merinci berapa banyak minyak yang akan dilepaskan dari stok. Dari seluruh negara yang di lobni, diketahui India dan Jepang sepertinya setuju dengan langkah Biden dan mencari cara melepas cadangan minyaknya.

SPR sendiri adalah konsep yang dibuat tahun 1970, setelah Embargo Minyak Arab untuk memastikan AS memiliki pasokan yang cukup untuk menghadapi keadaan darurat. Bisa dalam bentuk penjualan, pinjaman atau keduanya.

Pekan lalu, sumber yang mengikuti lobi Biden mengatakan, perlu lebih dari 20 juta hingga 30 juta barel minyak yang dilepas untuk mempengaruhi pasar. Namun analis mengatakan melepaskan SPR hanya akan menghasilkan efek jangka pendek di pasar karena tidak akan meningkatkan kapasitas produksi AS.

Sementara itu, cadangan minyak AS sendiri sekitar 606 juta barel di puluhan lokasi yang dijaga ketat di pantai Louisiana dan Texas. Itu cukup minyak untuk memenuhi permintaan AS selama lebih dari sebulan.

SPR dapat didistribusikan sebanyak 4,4 juta barel per hari. Departemen Energi AS menyebut hanya butuh 13 hari sejak keputusan presiden untuk pengiriman minyak pertama memasuki pasar AS.

Departemen Energi biasanya mengadakan lelang online untuk penawaran minyak oleh perusahaan energi. Selain itu, badan energi juga menerima sistem SWAP, yaitu peminat mengambil minyak mentah tetapi harus mengembalikannya pada waktu yang dijanjikan, ditambah bunga.

Selain AS, 29 negara anggota lainnya di Badan Energi Internasional (IEA), diharuskan menyimpan minyak dalam cadangan darurat yang setara dengan 90 hari impor minyak bersih.Termasuk Inggris, Jerman, Jepang, dan Australia.

Jepang memiliki salah satu cadangan terbesar setelah China dan AS. Menurut IEA, secara keseluruhan, negara yang tergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memiliki lebih dari 1,5 miliar barel minyak mentah pada September, jumlah itu sekitar 15 hari dari permintaan global sebelum pandemi.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran-Israel Memanas, RI Hadapi Risiko Kenaikan Harga Minyak