Internasional

Xi Jinping Beri Pesan Khusus ke ASEAN soal Laut China Selatan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
23 November 2021 07:40
INFOGRAFIS, Ini Modal Xi Jinping Jadi Presiden
Foto: Infografis/ Xi Jinping/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin China Xi Jinping memberi pesan khusus ke Asia Tenggara. Ia menegaskan negerinya tak akan mendominasi kawasan atau menggertak tetangga yang lebih kecil.

Hal ini dikatakannya di sela-sela konferensi virtual dengan anggota ASEAN, terkait peringatan 30 tahun hubungan China dengan kawasan ini. Sebagaimana diketahui hubungan China dan kawasan merenggang akibat sengketa Laut China Selatan (LCS).

"China dengan tegas menentang hegemonisme dan politik kekuasaan, dan ingin menjaga hubungan persahabatan dengan tetangganya," kata kata Xi, menurut kantor berita resmi Xinhua, dikutip CNBC Internasional, Selasa (23/11/2021).

"(China) ingin bersama-sama memelihara perdamaian abadi di kawasan itu dan sama sekali tidak akan mencari hegemoni atau bahkan kurang, menggertak yang kecil."

Pernyataan Xi ini muncul setelah beberapa hari sebelumnya, pemberitaan media ramai dengan serangan kapal China ke kapal Filipina. China disebut menembakkan Meriam air ke kapal nelayan Manila yang membuat pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte marah.

"Kami membenci kejadian baru-baru ini di Ayungin Shoal dan memandang dengan keprihatinan serius perkembangan serupa lainnya. Ini tidak berbicara dengan baik tentang hubungan antara negara-negara kita dan kemitraan kita," kata Duterte, menurut sebuah pernyataan dari kantornya.

Duterte juga meminta China untuk menghormati Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut 1982 yang menetapkan hak maritim dan hak berdaulat atas zona maritim. Termasuk pula putusan arbitrase Den Haag 2016 yang sebagian besar membatalkan klaim China di LCS yang ditolak Negeri Panda.

"Kita harus sepenuhnya memanfaatkan perangkat hukum ini untuk memastikan bahwa LCS tetap menjadi lautan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran," kata Duterte lagi.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob meminta hal-hal terkait LCS harus diselesaikan secara damai. Namun tetap sesuai dengan prinsip-prinsip internasional yang diakui secara universal.

"Malaysia menyerukan kepada semua negara untuk tetap berkomitmen menjaga LCS sebagai lautan perdamaian, stabilitas dan perdagangan," katanya seperti dikutip kantornya.

"Untuk tujuan ini, semua pihak harus menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat dianggap provokatif, yang dapat semakin memperumit situasi dan meningkatkan ketegangan di daerah tersebut."

China merupakan pasar penting bagi negara-negara Asia Tenggara serta sumber investasi. China juga memiliki hubungan yang kuat dengan anggota ASEAN, Kamboja, Laos dan Myanmar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Warning Negara-negara ASEAN, Ada Apa Xi Jinping?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular