
Fakta Covid Eropa Makin Mencekam, Mayat Numpuk di RS

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Eropa semakin mencekam. Bahkan, lonjakan kasus dan angka kematian yang tinggi telah membuat penumpukan jenazah di fasilitas kesehatan.
Hal ini dialami Rumah Sakit Universitas Bucharest, Rumania yang memiliki kamar mayat kapasitas untuk 15 mayat. Namun dengan adanya gelombang pandemi ini, jenazah bahkan diletakkan di luar hingga memenuhi koridor rumah sakit.
"Saya tidak pernah berpikir, ketika saya memulai pekerjaan ini, bahwa saya akan hidup melalui sesuatu seperti ini," kata perawat RS Claudiu Ionita kepada CNN International dikutip Selasa, (23/11/2021).
"Saya tidak pernah berpikir bencana seperti itu bisa terjadi, bahwa kami akhirnya mengirim seluruh keluarga ke kuburan mereka."
Kapasitas RS itu saat ini diperluas untuk menambah ruangan pelayanan khusus pasien Covid-19 meski saat ini beberapa kasur telah kosong ditinggal pasien yang telah meninggal dunia.
Beberapa pihak menyalahkan hal ini terjadi akibat angka vaksinasi yang sangat rendah. Sejauh ini, hanya sekitar 36% dari populasi Rumania telah menerima dosis vaksin.
Angka vaksinasi yang rendah ini sendiri diakibatkan oleh skeptisme masyarakat terhadap vaksin. Bahkan, salah seorang kubu anti-vaxxers atau anti vaksin adalah anggota Senat, Diana Sosoaca. Di akun media sosialnya ia aktif untuk meminta masyarakat di wilayah pemilihannya untuk menolak vaksin.
Tak hanya politisi, seruan anti vaksin juga digemakan oleh agamawan. Mereka menyebut bahwa vaksin justru akan menjadi alat 'pembunuh' bagi manusia.
"Kami punya bukti, dari rumah sakit, dari pasien yang berasal dari komunitas agama yang sama, di mana pendeta mereka, atau pendeta mereka, telah menyarankan mereka untuk tidak divaksinasi, begitu saja," sebut Alexandru Calancea, dokter di RS wilayah Suceava, sekitar satu jam penerbangan dari Bucharest.
Mengutip data John Hopkins Univesity, Rumania mencatat 1,76 juta infeksi Covid-19 sejak awal pandemi hingga saat ini. Dari jumlah itu, ada hampir 55 ribu kematian.
Mengutip data mingguan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Eropa menghitung lebih dari 2,1 juta kasus baru selama pekan yang berakhir 14 November. Ini sekitar 64% dari semua kasus secara global selama rentang itu.
Austria mencatat 14.000 kasus harian rata-rata tujuh hari pada hari Minggu, naik 28% dari minggu lalu. Belanda melihat rata-rata sekitar 21.000 infeksi per hari untuk pekan yang berakhir Minggu, 56% lebih tinggi dari minggu sebelumnya.
Austria sendiri memulai penguncian (lockdown) total kemarin. Langkah ini akan berlangsung paling lama 20 hari, dengan mandat vaksin nasional mulai berlaku 1 Februari 2022.
Belanda juga meluncurkan penguncian sebagian (parsial) Sabtu lalu. Ini memaksa bisnis tertentu tutup lebih awal dan mencegah publik menghadiri acara olahraga selama tiga minggu.
(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Astaga! Prancis Diserang Gelombang 5 Covid, Kasus Baru Rekor