Internasional

Ada Apa Biden? AS Sebut-sebut Lockdown Nasional

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
23 November 2021 09:40
Demonstrators protest Friday, June 5, 2020, near the White House in Washington, over the death of George Floyd, a black man who was in police custody in Minneapolis. Floyd died after being restrained by Minneapolis police officers.. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Foto: Amerika Serikat (AP/Carolyn Kaster)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) tiba-tiba menyinggung soal rencana penguncian nasional. Ini terkait upaya mengekang virus Covid-19.

Meskipun kasus Covid-19 AS kini mengalami kenaikan kembali, Koordinator Corona Gedung Putih Jeff Zients mengatakan negeri itu tak berencana melakukan lockdown. Vaksin akan tetap menjadi senjata andalan termasuk perawatan terapeutik untuk menjaga negara tetap berjalan dari efek menghancurkan Covid-19.

"Kita dapat mengekang penyebaran virus tanpa harus mematikan ekonomi kita dengan cara apa pun," kata Zients dikutip CNBC Internasional, Senin (22/11/2021)..

"Kita memiliki 82% orang sekarang dengan satu suntikan dan semakin banyak orang yang divaksinasi setiap minggu."

Hal ini diutarakan AS saat sejumlah negara akhirnya melakukan penguncian. Austria dan Belanda misalnya melakukan lockdown total dan sebagian (parsial) untuk membendung amukan Covid-19 yang kini menyerang Eropa.

Zients mengaku pemerintah akan menggenjot penggunaan vaksin, suntikan booster, dan antibodi monoklonal yang berkelanjutan untuk mencegah AS "mundur" akibat corona. Lebih dari 60 juta orang AS yang memenuhi syarat masih belum divaksinasi Covid-19.

Kasus Covid-19 AS sendiri mencapai 70.000 hingga 75.000 selama hampir tiga minggu sejak akhir Oktober. Namun rata-rata tujuh hari pekan ini hampir 92.000 sehari.

Analisis CNBC Internasional dari Johns Hopkins University menyebut kasus telah meningkat 16% dari minggu sebelumnya. Kasus Covid-19 AS naik lagi di AS menjelang liburan Thanksgiving.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Tiba-tiba Bilang AS Bisa Perang Besar-besaran, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular