
'Kiamat' Babi AS Menular ke China, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - 'Kiamat babi' yang kini mendera AS sepertinya menular ke China. Lonjakan harga daging babi nyatanya juga terjadi di Negeri Tirai Bambu.
Harga komoditas pangan itu melonjak sebesar 34,9% secara kumulatif selama lima minggu terakhir. Padahal babi merupakan makanan pokok warga China yang disediakan di meja tiap rumah tangga negeri itu.
"Harga mingguan daging babi grosir mengalami kenaikan selama lima minggu, mencapai 24,02 yuan (Rp 53,6 ribu) per kilogram," sebut Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China kepada Global Times, dikutip Selasa (23/11/2021).
Ada faktor penting dibalik kenaikan ini. Seorang pedagang daging di Beijing mengaku permintaan sedang naik tajam untuk cuaca dingin yang sedang berlangsung namun pasokan tidak dapat memenuhi hal itu.
Hal yang sama juga disuarakan oleh salah seorang konsumen. Konsumen bermarga Yan mengatakan bahwa dengan musim dingin yang akan datang, banyak keluarga akan membuat bakso babi dan menyimpan daging babi cincang untuk pangsit.
"Ini meningkatkan permintaan," katanya.
Meski begitu, Wakil peneliti di Institut Ekonomi Pertanian dan Pengembangan Akademi Ilmu Pertanian China, Wang Zuli, mengatakan bahwa kenaikan ini masih biasa. Pasalnya harga daging babi sempat merosot pada paruh pertama tahun 2021.
"Kenaikan harga daging babi menunjukkan peningkatan konsumsi China dengan daya beli konsumen yang kuat," tambahnya.
Sebelumnya lonjakan harga babi yang tajam terjadi di Amerika Serikat (AS). Untuk daging babi, harga komoditas itu dilaporkan naik sekitar 14,1% dibandingkan tahun lalu.
Sejumlah media memberitakannya dengan menyebut fenomena "kiamat daging babi". Pasalnya, kenaikan dikhawatirkan membuat negara bagian pengonsumsi babi terbanyak di AS, California, sulit mendapatkan makanan khas ini.
Hal ini diakibatkan permasalahan pasokan akibat pandemi. Ini juga kesulitan peternak untuk mengimplementasikan UU baru soal peternakan babi yang meminta luas kandang lebih layak untuk induk babi.
(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Covid Juragan! 'Kiamat Babi' Ancam AS, Ini Penyebabnya