Arahan Tegas Jokowi: Jangan Kejadian di Eropa Terulang di RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 November 2021 17:35
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya saat menghadiri Konferensi Khusus untuk Memperingati 30 Tahun Hubungan ASEAN-China secara virtual dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/11/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Rusman)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya saat menghadiri Konferensi Khusus untuk Memperingati 30 Tahun Hubungan ASEAN-China secara virtual dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/11/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Rusman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar rapat rutin mengenai penanganan covid-19. Arahan Jokowi kali ini yaitu tidak ingin kejadian di Eropa juga terjadi di Indonesia.

"Arahan Presiden Jokowi, jangan sampai yg terjadi di Eropa terjadi di Indonesia," ungkap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, usai rapat, Senin (22/11/2021)

Situasi covid di Eropa kini begitu mencekam. Beberapa negara alami lonjakan kasus positif hingga korban meninggal dunia, Di antaranya Austria, Jerman Belanda hingga Inggris.

Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan akan ada 500.000 lebih banyak kematian tercatat pada Maret 2022 jika blok tersebut tidak mengambil tindakan segera.

Kasus covid di Indonesia saat ini memang cenderung rendah. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 186 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu Minggu (21/11/2021) pukul 12.00 WIB hingga Senin (22/11/2021) pukul 12.00 WIB. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di RI mencapai 4.253.598. Secara kumulatif, kasus aktif Covid-19 di tanah air turun 161 menjadi 7.965.

Ujian bagi tanah air akan tiba pada akhir tahun ini. Mobilitas yang kembali bergerak bisa memicu lonjakan kasus covid, seperti yang terjadi pada tahun lalu.

Jokowi meminta percepatan vaksinasi tetap menjadi fokus utama. Selanjutnya pengetatan penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat.

"Monitor dengan baik melalui genome sequencing, bagaimana pergerakan mutasi yang datang dari luar negeri dan mutasi dari dalam negeri," terang Budi.

Budi menambahkan, kini mutasi varian delta yang beredar di tanah air mencapai 25 jenis. "Baik anaknya delta maupun cucunya delta juga sudah terjadi mutasi di Indonesia," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hindari Dulu ke Eropa! Ada Peringatan 'Ngeri' dari WHO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular