Jokowi Nyinyir Soal Emisi Karbon: Cuma Ngomong, Saya Pun Bisa

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Senin, 22/11/2021 15:45 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo dalam acara Indo EBTKE ConEx 2021 (Tangkapan Layar via Youtube meti ires)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara menargetkan dapat mencapai netral karbon atau net zero emission pada 2050 mendatang. Hal ini merupakan komitmen dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Namun, Indonesia justru menargetkan dapat menurunkan emisi karbon lebih lambat, atau 10 tahun setelahnya yakni pada 2060. Komitmen Indonesia, bahkan sempat dipertanyakan.

Hal tersebut dikemukakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pidato kunci pada hari pertama The 10th Indonesia EBTKE ConEx 2021 di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.


"Saya sendiri ditanya oleh PM Boris Johnson, menyampaikan net zero emission Indonesia di 2060. Kok enggak bisa maju? Yang lain 2050," tiru Jokowi.

Lantas, apa jawaban Jokowi atas pertanyaan tersebut?

"Ya engga apa-apa, yang lain kalau hanya ngomong saja, saya juga bisa saya sampaikan. Roadmap-nya seperti apa? Peta jalannya seperti apa?" ungkap Jokowi.

Jokowi mengatakan, persoalan transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan memang belum menemui titik temu, baik dalam pertemuan G20 di Roma Italia, maupun KTT Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia awal bulan ini.

"Nanti akan kita ulang lagi tema itu tahun depan di G20 di Bali, Indonesia," katanya.

Dalam KTT G20 di Bali, Jokowi mengaku akan berbicara kepada seluruh pemimpin negara mengenai skema jelas untuk mengatasi perubahan iklim yang kini menjadi tantangan.

"Saya akan ngomong semua ke pemimpin, saya tidak mau kita bicara kaya dua tahun lalu, setahun lalu. Pertanyaan saya, ini ada kebutuhan dana sekian, skema apa yang bisa kita lakukan? Kalau ada berarti bisa menyelesaikan transisi, kalau nggak, ya kita nggak usah bicara. Pusing tapi gak ada hasilnya," tegasnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Sowan ke Jokowi, Bahas Diplomasi & Komoditas Strategis