Harga Rumah Bekas Terjun Bebas, Stok Numpuk di Mana-Mana!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 November 2021 20:04
Ilustrasi rumah di kawasan Pondok Indah, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi rumah di kawasan Pondok Indah, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri properti terus mengalami tekanan selama pandemi Covid-19. Meski sudah ada perbaikan dibanding masa-masa awal pandemi, namun hingga kini dampaknya tetap terasa, harga rumah pun mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari laporan bulanan bertajuk Flash Report edisi Oktober dari Rumah123.com.

"Kota Surabaya dan Semarang mencatatkan penurunan harga secara month-on-month masing-masing sebesar 1,0% dan 0,6%," tulis Rumah123.com dalam keterangan resminya, Jumat (19/11/21).

Penurunan dan kenaikan harga memang variatif, ada beberapa wilayah yang ternyata mengalami kenaikan harga. Meski demikian, penurunan harga di dua kota besar seperti Semarang dan Surabaya menjadi gambaran sektor properti belum sepenuhnya pulih. Selain itu, Ibu kota Sumatera Utara Medan juga terkena dampak.

"Sementara harga rumah seken di Medan menurun 3,1%," tulisnya.

Meski sudah ada penurunan harga nama tidak selamanya penyerapan berjalan baik. Banyak yang masuk menahan pembelian dalam transaksi properti.

"Menurut Indeks Suplai Rumah Seken dari 99/R123, volume suplai meningkat 2,0% pada bulan Oktober 2021 dari September 2021," sebutnya.

Berdasarkan listing enquiries untuk rumah, lokasi paling populer adalah Tangerang, dengan persentase 13,6% dari total listing enquiries untuk rumah di Indonesia pada bulan ini.

"Proporsi penurunan enquiries terbesar secara month-on-month ada di Bandung dengan persentase penurunan -0,7%, diikuti oleh Sidoarjo sebesar -0,5% serta Bogor dan Bekasi sebesar -0,8% berturutan," tulisnya.


(fys/fys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Ramai-Ramai Jual Rumah Bekas Awal Tahun, Tanda Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular