Orang Ramai-Ramai Jual Rumah Bekas Awal Tahun, Tanda Apa?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
21 February 2022 20:33
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan rumah bekas melonjak pada awal tahun 2022 ini. Saat bersamaan harga rumah masih dilaporkan ada kenaikan. Dari Riset 99 Group yang membawahi Rumah123.com dan 99.co. Volume suplai rumah seken meningkat 4,6% di Januari 2022 dari Desember 2021.

Namun jika dibandingkan secara (year on year/Yoy) volume suplai pada Januari 2022 lebih tinggi 16,3% dibanding Januari 2021.

"Lokasi listing enquiries rumah yang paling popular adalah Tangerang dengan persentase 14,7% dari total pada bulan ini," tulis laporan yang diterima, Senin (21/2/2022).

Lokasi popular kedua adalah Jakarta Selatan dengan pangsa pasar 11,1%, diikuti Jakarta Barat mencapai 10,7%.

Meski suplai naik, harga rumah seken masih dilaporkan meningkat. Kenaikan harga rumah seken mencapai 3,5% dari Januari tahun lalu.

Ada 12 provinsi yang mengalami peningkatan harga. Kota Medan yang menjadi paling tinggi pertumbuhannya mencapai 15,6%.

Sementara di kota lainnya seperti Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, dan Bekasi naik secara berurutan 1,7%, 4,5%, 9,8%, dan 3,6%.

Sementara di Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta naik masing-masing 1,7%, 0,5%, 3,2%, 10,5% dan 2%.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Rumah Murah Jakarta di Bawah Rp 500 Juta, Masih Ada!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular