Jadi Perhatian Jokowi, 'Kiamat' Kontainer & Chip Bikin Resah

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 18/11/2021 17:10 WIB
Foto: REUTERS/Fabian Bimmer

Jakarta, CNBC Indonesia - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) angkat bicara mengenai kelangkaan kontainer. Masalah ini juga mempengaruhi aktivitas ekspor-impor kendaraan roda empat beserta komponennya.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto menjelaskan ada dua sisi dampak masalah kontainer ini. Ia menegaskan dampaknya tidak terlalu besar, karena tak banyak komponen mobil yang harus diimpor. Namun, justru yang terjadi adalah soal kegiatan ekspor mobil.

"Dari sisi impor kita semakin hari semakin sedikit karena kita sudah swasembada kan. Banyak yang sudah dibuat di Indonesia, hanya komponen high tech yang masih di impor," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (18/11/2021).


Begitu juga dengan komponen microchip karena hanya membutuhkan ruang yang sedikit, sehingga tidak membutuhkan pengiriman menggunakan kontainer.

Sementara untuk ekspor mobil completely build up (CBU) juga hanya sedikit yang menggunakan pengiriman kontainer. Jika mau mengekspor mobil dengan jumlah ratusan agen pemegang merek (APM) kebanyakan menggunakan kapal Ro Ro (roll on - roll off).

"Tapi risiko kelangkaan kontainer itu ada, dan memang lagi mahal biayanya, tapi itu risiko penjual dan penerima, detailnya ditanggung oleh APM," katanya.

Namun Jongkie mengingatkan hal yang harus diwaspadai adalah jadwal ketepatan waktu pengiriman barang, terutama komponen high-tech yang masih harus diimpor dari luar negeri. Jangan sampai produksi mobil terganggu karena permasalahan kontainer, dan pasokan komponen high tech seperti chip semikonduktor.

Permasalahan global supply chain ini memang masih menjadi hantu pemimpin negara. Presiden Joko Widodo juga sudah mengatakan banyak negara kebingungan terutama yang bergantung dengan negara maju.

Imbasnya jadwal angkutan kapal pun menjadi semakin sedikit karena perdagangan yang tidak seimbang, yang membuat biaya ekspor pengiriman barang di banyak negara melonjak berkali-kali lipat.

Ekspor mobil Indonesia saat ini masih berada pada kisaran 200-300 ribu unit per tahun. Hingga bulan Agustus ekspor mobil Indonesia sudah mencapai 185 ribu unit utuh atau CBU, 70 ribu set completely knock down (CKD) dan 50 juta komponen.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

31 Ribu Dosen Dapat Tukin - Raja Salman Mau Lunasi Utang Suriah