Panas! AS-Jepang 'Bidik' Kapal China di Laut China Selatan
Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengadakan latihan bersama di Laut China Selatan (LCS) pada Selasa, (16/11/2021). Latihan ini difokuskan untuk meningkatkan kemampuan anti-kapal selam kedua negara.
Dalam laman resmi militer Jepang, Tokyo mengirimkan tiga buah kapal perang dan satu kapal selam. Sementara itu, Washington menerjunkan satu kapal perangnya dalam latihan ini.
"JS Kaga, JS Murasame, kapal selam JMSDF dan P-1, melakukan latihan bilateral dengan USS P-8A, sambil mencatat bahwa pertama kali kapal selam JMSDF melakukan latihan perang anti-kapal selam dengan @USNavy di LCS," ujar akun resmi itu dikutip Kamis, (18/11/2021).
Latihan ini sendiri terjadi dalam bayang-bayang China yang mengklaim wilayahnya di lautan itu. Media resmi pemerintah China, Global Times, mengatakan bahwa target dari latihan itu ditujukan kepada kapal selam konvensional militer China atau PLA.
Meski begitu, Song Zhongping, seorang pakar militer China, mengatakan bahwa kapal selam konvensional tidak akan mudah menjadi bidikan di LCS. Kapal selam itu memiliki beberapa kemampuan yang cocok dengan medan lautan kaya hasil alam itu.
"Mereka dapat menggunakan kebisingan latar belakang dari kapal dagang di LCS serta kedalaman air sebagai penyamaran agar mereka tidak terdeteksi," ujarnya.
LCS merupakan jalur penting untuk sebagian besar pengiriman komersial dunia dengan beberapa negara terletak di bibir lautan itu seperti Brunei, Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Lautan itu diyakini sebagai lautan yang kaya hasil alam, terutama migas dan ikan.
China bersikukuh mengklaim sekitar 90% dari lautan itu dalam apa yang disebut sebagai "sembilan garis putus-putus" dimana mencakup area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi (1,4 juta mil persegi). Klaim tersebut telah menimbulkan ketegangan politik dunia akan perang terbuka yang mungkin saja terjadi karena konflik teritorial ini.
(tps/sef)