Gaji Gede, Kok Masih Banyak Pegawai Pajak Mau Disuap?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
12 November 2021 12:15
Gedung Direktorat Jenderal Pajak (DJP). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Gedung Direktorat Jenderal Pajak (DJP). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus korupsi atau suap yang dilakukan oleh abdi negara kembali mencuat. Kali ini datang dari PNS Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

Adalah Wawan Ridwan yang merupakan Kepala KPP Pratama Bantaeng Sulawesi Selatan. Wawan terlibat dalam perkara korupsi perpajakan oleh terdakwa Angin Prayitno A yang menerima suap Rp 57 miliar.

Hal ini tentu mencoreng nama baik DJP dan melunturkan kepercayaan banyak masyarakat akan instansi yang bertugas mengumpulkan penerimaan negara ini.

Apalagi PNS DJP diketahui memiliki penghasilan paling tinggi dibandingkan dengan abdi negara instansi lainnya. Ini tercermin dari besaran tunjangannya terutama untuk level eselon III ke atas.

Ternyata gaji besar tak cukup membuat seseorang lepas dari tindakan merugikan negara. Bahkan Ekonom CORE Piter Abdullah menyebutkan korupsi di badan DJP tidak akan pernah hilang.

"Suap di pajak tidak akan pernah hilang," tegasnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (12/11/2021).

Ia menyebutkan, korupsi tak pernah hilang karena banyak sekali wajib pajak yang ingin membayar pajak lebih kecil dari seharusnya dibayarkan. Sehingga tindakan menyuap petugas pajak akan dilakukan.

Artinya, sampai kapan pun percobaan untuk menyuap petugas pajak oleh wajib pajak akan tetap ada. Hanya tergantung bagaimana petugas DJP meresponnya.

"Nature nya yang membayar pajak akan berusaha untuk membayar serendah-rendahnya, termasuk dengan cara menyuap petugas pajak. Yang bisa mengurangi adalah kekuatan pegawai pajak menolak suap atau korupsi tersebut," kata dia.

Menurutnya, bukan penghasilan PNS DJP yang perlu diperbesar untuk membuatnya jujur. Melainkan pemerintah juga harus menanamkan nilai ketaatan terutama dalam membayar pajak.

"Tidak cukup sekedar memberikan gaji yang cukup kepada pegawai pajak, yang harus dilakukan harus lah lebih besar. Yang paling utama menurut saya sistem nilai-nilai di masyarakat kita yang harus diperbaiki, sistem nilai yang mengutamakan kekayaan harus dirombak total," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gak Nyangka! Ada PNS di RI dengan Gaji Lebih dari Rp 100 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular