FOTO

Intip Pembangkit Energi Hijau Modern PLN, PLTA Rajamandala

CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto, CNBC Indonesia
Jumat, 12/11/2021 12:20 WIB

Pembangkit dengan teknologi modern ini mampu memproduksi listrik mencapai 496 MWh per hari dan 181 Giga Watt hour (GWh) per tahun.

1/8 Foto udara suasana PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021). PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Megawatt (MW) ini beroperasi sejak Mei 2019. PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin Vertical Kaplan. PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Foto udara suasana PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021). PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Mega Watt (MW) dan telah beroperasi sejak Mei 2019. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

2/8 Foto udara suasana PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021). PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Megawatt (MW) ini beroperasi sejak Mei 2019. PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin Vertical Kaplan. PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Pembangkit dengan teknologi modern ini mampu memproduksi listrik mencapai 496 Mega Watt hour (MWh) per hari dan 181 Giga Watt hour (GWh) per tahun. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

3/8 Foto udara suasana PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021). PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Megawatt (MW) ini beroperasi sejak Mei 2019. PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin Vertical Kaplan. PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyampaikan, kehadiran PLTA Rajamandala bukan sekadar pembuktian komitmen Indonesia dalam mewujudkan dunia yang lebih ramah lingkungan. PLTA ini menjadi bukti bahwa pembangkit energi baru terbarukan (EBT) berbasis air sebagai energi bersih, juga memenuhi pilar-pilar Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya yaitu pilar pembangunan lingkungan. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

4/8 Foto udara suasana PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021). PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Megawatt (MW) ini beroperasi sejak Mei 2019. PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin Vertical Kaplan. PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Sebagai pembangkit modern, PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin Vertical Kaplan. PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

5/8 Foto udara suasana PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021). PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Megawatt (MW) ini beroperasi sejak Mei 2019. PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin Vertical Kaplan. PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Listrik dari pembangkit yang menyerap investasi sebesar US$ 150 juta ini dihasilkan dengan memanfaatkan debit air 168 meter kubik dan ketinggian jatuh air (gross head) 34 meter. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

6/8 Foto udara suasana PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021). PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Megawatt (MW) ini beroperasi sejak Mei 2019. PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin Vertical Kaplan. PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Dalam pengoperasiannya, PLTA Rajamandala menerapkan teknologi terbaru pada konstruksi pipa pesat, spiral case dan labirin waterway dengan menggunakan bahan beton bertulang serta teknologi yang efisiensi pada sisi turbin kaplan. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

7/8 Foto udara suasana PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021). PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Megawatt (MW) ini beroperasi sejak Mei 2019. PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin Vertical Kaplan. PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Listrik yang dihasilkan dari PLTA Rajamandala turut memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan Jawa-Bali. Listrik tersebut dipasok melalui jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) Cianjur-Cigereleng. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

8/8 Foto udara suasana PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021). PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Megawatt (MW) ini beroperasi sejak Mei 2019. PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin Vertical Kaplan. PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Pasokan listrik dari PLTA yang menempati lahan sekitar 40 hektare tersebut juga menjadi backup sistem kelistrikan di wilayah Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)