Mungkinkah RI Ketiban 'Durian Runtuh' Lagi di 2022?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
11 November 2021 11:35
Infografis, Daerah Penyimpanan Harta Karun RI
Foto: Infografis/ Deretan ‘Harta Karun’ RI Bikin Kaya raya, Ada Peringkat 1 Dunia/Aristya Rahadian

Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto memperkirakan tahun depan harga komoditas akan kembali turun. Seiring dengan pemulihan yang terjadi hampir di semua negara.

"Harga komoditas seperti kelapa sawit, minyak bumi, dan batu bara akan berangsur menurun," ujarnya kepada CNBC Indonesia.

Pasokan minyak dunia diperkirakan akan berlimpah seiring kebijakn negara maju. Produksi kelapa sawit juga akan kembali normal. Sementara batu bara akan terhadang isu lingkungan yang saat ini tengah digemborkan.

"Tren ini sudah bisa kita lihat pada kondisi harga minyak dan batu bara saat ini yang berangsur sangat terbatas pengutannya. Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi global tahun depan di kisaran 4-5%, maka harga minyak bumi akan berada ke level US$ 60-80 per barel, sementara harga cpo dapat kembali kisaran 2500-3500 ringgit per ton. Sementara harga batu bara kemungkinan kembali stabil di bawah 150 dolar per ton," paparnya.

APBN tentunya tidak bisa berharap dari komoditas. Bila tidak ada antisipasi, maka penurunan harga tersebut bisa mendorong defisit anggaran ke 5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Penerimaan negara akan terdorong oleh berbagai kebijakan perpajakan terbaru pemerintah. Sementara, PNBP masih akan tinggi sesuai tren perbaikan aktivitas ekspor impor maupun harga komoditas yang masih cukup tinggi," jelas Myrdal.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular