Dorong Daya Saing SDM, PHR Luncurkan Program Inkubator Karir
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meluncurkan program Inkubator Karir PHR. Program ini bertujuan untuk membantu mahasiswa di daerah Riau dalam menentukan pilihan karier.
Dalam program ini, peserta dibekali keterampilan dasar untuk mengenali minat dan potensi, meningkatkan soft skill, serta mengembangkan diri agar berdaya saing di dunia kerja maupun wirausaha.
"Program ini diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan kualitas SDM di Riau sehingga memiliki daya saing yang lebih tinggi," kata Gubernur Riau dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).
Diketahui, PHR menggandeng Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Universitas Riau (P2K2 UNRI) sebagai mitra pelaksana program.
Pada tahap awal, Program Inkubator Karir diikuti 20 mahasiswa terpilih dari masyarakat adat tempatan Sakai. Mereka merupakan penerima beasiswa dari PHR yang sedang menempuh pendidikan kuliah di semester 1 hingga 10.
Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin mengatakan, hasil evaluasi dari program tahap awal akan menjadi masukan bagi kelanjutan program serupa di tahun-tahun berikutnya.
"Menghadapi era revolusi industri 4.0 dan juga bonus demografi di tahun 2030, upaya peningkatan kualitas SDM menjadi tuntutan perkembangan zaman. Program Inkubator Karir ini merupakan inovasi kami agar program-program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang dijalankan PHR memberikan manfaat yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi masyarakat," kata dia.
Ia menyebutkan, program ini merupakan komitmen Pertamina untuk berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM setempat. Bidang pendidikan, kata Jaffee, merupakan salah satu tema utama dari program TJSL PHR.
Sementara itu, Tokoh adat masyarakat Sakai Mohamad Agar Kalipke mengapresiasi bantuan dari PHR kepada masyarakat Sakai.
"Hal ini tentunya memacu semangat kami untuk bersaing dan berkembang menjadi lebih baik ke depannya," dia.
Program Inkubator Karir PHR diawali dengan kegiatan workshop selama lima hari. Para peserta mendapatkan materi seputar wawasan kebangsaan, peningkatan kemampuan berkomunikasi, pembentukan reputasi dan pengembangan diri, serta kewirausahaan. Mereka akan dibimbing oleh para mentor dan ahli dari P2K2 UNRI, Neuro-linguistic Programming (NLP), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan pihak TNI.
Setelah mengikuti workshop, para peserta akan dipantau secara daring selama kurang lebih 20 hari ke depan. Pemantauan bertujuan melihat perkembangan tentang pembentukan perilaku positif para peserta. Hasil dari pemantauan alumni program berupa pelaporan dan penelusuran rekam jejak atau kegiatan para lulusan program ini.
Adapun para peserta diharapkan lebih percaya diri dalam menentukan pilihan karier dan membangun perilaku positif agar semakin berdaya saing di dunia yang kian kompetitif.
Sebagai informasi, program Inkubator Karir PHR diluncurkan pada Selasa (9/11) lalu. Peluncuran program dihadiri oleh Danrem 031 Wirabima Brigadir Jenderal TNI M. Syech Ismed, Rektor Universitas Riau Prof. Aras Mulyadi, dan Jaffee A. Suardin. Sementara Kepala SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengikuti secara daring.
Kegiatan di bidang pendidikan lainnya yang dilaksanakan PHR lainnya, yakni pelaksanaan Webinar Antarbangsa 2021 Bibliotourism Maklumat dan Pelancongan yang ditaja oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Riau bekerja sama dengan Fakulti Pengurusan Maklumat Universiti Teknologi Mara (UiTM), Malaysia.
(rah/rah)