Ketiban 'Durian Runtuh', Ekonomi RI Masih Tumbuh 3,5% di Q3

Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 November 2021 16:25
Rilis BPS (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
Foto: Rilis BPS (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan 3,51% pada kuartal III-2021. Pertumbuhan ini lebih lambat dibanding dengan kuartal sebelumnya yang mengalami pertumbuhan hingga 7%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan perlambatan ini terjadi karena hantaman covid-19 varian delta. Untungnya Indonesia ketiban 'durian runtuh', sehingga perlambatan ekonomi masih terbatas.

"Ekonomi masih tumbuh 3,51% tapi melambat dibanding kuartal II yang 7,07%," kata Margo dalam dalam konferensi pers, Jumat (5/11/2021) pekan lalu.

Dia mengungkapkan, pertumbuhan ini disumbang oleh perdagangan Internasional. Impor yang berkontribusi 30,11% yang disusul kemudian oleh ekspor 29,16%.

Menurut dia, lonjakan ekspor terjadi selain karena membaiknya ekonomi negara mitra utama dagang Indonesia, juga ditopang oleh kenaikan harga komoditas. Khususnya minyak dan gas bumi, minyak kelapa sawit, batu bara, tembaga, besi dan baja serta lainnya.

Sementara impor turut meningkat, khususnya pada kelompok mesin dan peralatan.

Berkah dari sektor perdagangan ini tercermin dari kontribusi sektor pertambangan yang tumbuh tertinggi kedua selama periode ini, setelah sektor kesehatan yang memang sedang tinggi karena penanganan Covid-19.

Sektor pertambangan tumbuh 7,78% sebagai efek dari kenaikan harga komoditas sejak awal tahun dan produksi. Mulai dari biji logam, batu bara, lignit dan lainnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi RI Memang Tumbuh 7,07%, Tapi Jangan Senang Dulu!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular